DAMPAK PARIWISATA TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT KAMPUNG TAMAN BERDASARKAN ASPEK SOSIAL BUDAYA
RINO DAMAR JATI, Yulita Kusuma Sari, S.T., M.Sc.
2019 | Skripsi | S1 PARIWISATAPengembangan pariwisata dapat meningkatkan atau menurunkan kualitas hidup masyarakat berdasarkan keadaan sosial-budaya yang dirasakan dalam perkembangannya. Kualitas hidup merupakan hal yang penting dalam melihat pengalaman masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam kegiatan pariwisata yang berlangsung di sekitar tempat tinggalnya untuk dijadikan sebagai sebuah perhatian dalam melakukan perencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman masyarakat mengenai kualitas hidup subjektif ditinjau dari aspek sosial-budaya dengan mengadaptasi indeks Tourism Quality of Life (TQOL) yang dikembangkan oleh Andereck dan Nyaupene (2011) pada lima variabel aspek sosial-budaya yaitu:1) Tourism Quality of Life on Personal and Community Life (TQOLPC); 2) Tourism Quality of Life on Community Well-Being (TQOLWELL); 3) Tourism Quality of Life on Preservation (TQOLPRESS); 4) Tourism Quality of Life on Urban Issues (TQOLURBAN); dan 5) Tourism Quality of Life on Crime and Substance Abuse (TQOLCRIME) sebagai pengaruhnya. Melalui penggunaan TQOL berdasarkan aspek sosial-budayanya penelitian ini melihat pemahaman masyarakat mengenai konsep kualitas hidup yang dialami dan dipahami masyarakat secara subjektif beserta konteks yang terjadi pada variabel yang diujikan dalam ruang lingkup masyarakat lokal. Penelitian ini dilakukan di Kampung Taman wilayah Rukun Warga (RW) 8, Patehan, Kota Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode in-deepth interview untuk mengetahui pemahaman masyarakat secara subjektif pada lima variabel yang diujikan mengenai kualitas hidup yang dialami selama tinggal dalam masyarakat Tamansari dilihat dari aspek sosial-budayanya. Hasil penelitian ini menunjukan masyarakat Tamansari mempunyai pemahaman yang menarik mengenai konsep kualitas hidup beserta kondisi aspek kualitas hidup subjektif yang dialami dalam kehidupannya dalam lima variabel yang ditanyakan. Konsep kualitas hidup masyarakat Tamansari menarik karena berdasarkan variable yang diujikan, masyarakat menjelaskan secara subjektif mengenai apa yang dipahami dan apa hal yang mempengaruhi secara lebih rinci. Penelitian ini juga menemukan kondisi kualitas hidup masyarakat Tamansari pada kesimpulan memuaskan reaksi positif yang diungkapkan oleh masyarakat.
The development of tourism can improve or decrease the people's quality of life based on the perceived socio-cultural in their development. Quality of life is important in seeing people's experiences as one of the interests in tourism activities carried out around their homes. This study discusses about community's experience through subjective quality of life in terms of socio-cultural aspects by adapting the Quality of Life Tourism Index (TQOL) developed by Andereck and Nyaupene (2011) on its five aspect of socio-cultural variables Tourism Quality of Life on Personal and Community Life (TQOLPC); 2) Tourism Quality of Life on Community Well-Being (TQOLWELL); 3) Tourism Quality of Life on Preservation (TQOLPRESS); 4) Tourism Quality of Life on Urban Issues (TQOLURBAN); dan 5) Tourism Quality of Life on Crime and Substance Abuse (TQOLCRIME) as its influence . Through the use of TQOL based on its socio-cultural aspects, this study looks at people's understanding of the concept of quality of life that is discussed subjectively by sharing contexts that occur in the scope of local communities.This research was conducted in Kampung Taman Wilayah Rukun Warga (RW) 8, Patehan, Yogyakarta City. The study was conducted using qualitative methods using in-depth interviews about people's understanding of the quality of life discussed during their stay in the Tamansari community in terms of socio-cultural aspects. The results of this study indicate that the Tamansari community has an interesting understanding of the concept of quality related to aspects of subjective quality of life experienced in their lives.
Kata Kunci : Kualitas Hidup, Keterlibatan Masyarakat, Sosial-Budaya, Tourism Quality of Life (TQOL), Subjective Well-Being