Laporkan Masalah

Konsep Pembebasan Teologi Minjung Korea

M NAUFAL RIZKY, Dr. Agus Himmawan Utomo, S.S., M.Ag.; Prof. Drs. Mukhtasar Syamsuddin, Ph.D., of Arts

2020 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian dengan judul "Konsep Pembebasan Teologi Minjung Korea" merupakan penelitian yang berisi tentang makna kebebasan dalam sebuah teologi pembebasan modern. Salah satu teologi pembebasan modern dan kontekstual tersebut adalah teologi minjung di Korea. Isu pembebasan dalam paradigma masyarakat merupakan isu yang selalu ada di setiap zaman kehidupan. Makna dan variasi pembebasan didasari atas penindasan yang terjadi dan tindakan perjuangan kebebasan yang dilakukan. Orientasi gerakan pembebasan menjadi fokus penelitian ini karena terdapat pergeseran makna rasional atas pembebasan tradisional dan pembebasan modern. Pembebasan tradisional berfokus pada mesianisme kuno yang memahami tentang datangnya tokoh penyelamat di akhir zaman, sedangkan pembebasan modern berorientasi pada pengalaman langsung yang dialami manusia seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menjelaskan makna teologi minjung Korea; 2) membuat analisis konsep pembebasan teologi minjung Korea sebagai salah satu teologi pembebasan Asia. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka berjenis kualitatif dengan model penelitian mengenai suatu konsep sepanjang sejarah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis pemikiran dan aliran-aliran dengan unsur metodis sebagai berikut: 1) deskripsi; 2) interpretasi; 3) holistika; 4) koherensi intern. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah: pertama, teologi minjung merupakan teologi kontekstual yang lahir dari gerakan para misionaris dan Kristiani di Korea untuk memperjuangkan kebebasan atas penindasan secara sosial, ekonomi, dan politik. Diskursus pembebasan dalam paradigma teologi pembebasan tidak lepas kaitannya atas konteks penindasan dan upaya kebebasan. Penindasan adalah fenomena sosial yang objektif dengan beberapa faktor, yaitu adanya kondisi yang merugikan, kondisi kelompok, kondisi hak istimewa, dan kondisi paksaan. Kedua, konsep pembebasan teologi minjung Korea harus dibedah dengan memisahkan unsur dan metode yang dijalankan oleh para teolognya. Teologi minjung menempatkan pengalaman manusia sebagai titik tolak utama sebagai gerakana pembebasannya dan hermeneutika Alkitab sebagai titik tolak selajutnya. Realitas han atau penderitaan menjadi dasar konsep teologi minjung sebagai gerakan pembebasan. Refleksi han tersebut memberi arah tindakan para minjung untuk memperjuangkan kebebasan masyarakat Korea.

This research which is titled "Konsep Pembebasan Teologi Minjung Korea" is a research that contains the meaning of freedom in a modern liberation theology. One of the modern and contextual liberation theologies is minjung liberation theology in Korea. The issue of liberation in the society paradigm is an issue that always exist in every age of life. The meanings and variations on the liberation issue are based on the oppression that occurred and the struggle action for freedom. The orientation of the liberation movement became the focus of this research because there was a shift in the rational meaning of traditional liberation and modern liberation. Traditional liberation focuses on ancient messianism which understands the coming of the savior at the end of time, while modern liberation is oriented to the direct experience experienced by humans such as poverty, injustice and others. The aim of this research is: 1) explain the meaning of Korean Minjung theology; 2) make an analysis about the liberation concept of Korean minjung theology as one of the theologies of Asian liberation. This reference-type research is a qualitative research with a research model about a concept throughout history. The method that is used in this research is thought analysis and flows with four methodical elements: 1) description; 2) interpretation; 3) holistic; 4) internal coherence. The result that is discovered in this research is: first, minjung theology is a contextual theology born from the missionary and Christian movements in Korea to fight for freedom of social, economic and political oppression. The discourse of liberation in the paradigm of liberation theology cannot be separated from the debate of oppression and freedom. Oppression is an objective social phenomenon with several factors, namely the existence of adverse conditions, group conditions, conditions of privilege, and conditions of coercion. Second, the liberation concept of the Korean minjung theology must be dissected by separating the elements and methods employed by its theologians. Minjung theology diverts human experience as the main starting point as the liberation movement and the Biblical hermeneutics as the starting point thereafter. The reality of han or suffering is the basic concept of minjung theology as a liberation movement. The reflection of han gives direction to the actions of minjung to fight for the freedom of Korean society.

Kata Kunci : Pembebasan, Penindasan, Teologi Pembebasan, Teologi Minjung, Mesianisme.

  1. S1-2020-393437-abstract.pdf  
  2. S1-2020-393437-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-393437-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-393437-title.pdf