PERBANDINGAN PROPORSI UKURAN YONI DENGAN BANGUNAN UTAMA CANDI (STUDI KASUS CANDI DI YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH)

GUMILANG C DITYO, Dwi Pradnyawan, S.S.,M.A.

2020 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Proses pembangunan candi terdiri dari beberapa tahap, di antaranya, penetapan lokasi, pemilihan lahan, pengerjaan pondasi, kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Keseluruhan proses tersebut didasari oleh beberapa kitab Vastusastra dari India, antara lain Manasara-Silpasastra, Mayamata, dan Ajitagama. Akan tetapi, dalam kitab-kitab tersebut tidak ditemukan aturan dalam pembuatan arca utama yang terdapat dalam bilik candi, salah satunya yaitu, yoni (dan pasangannya, lingga). Yoni dan lingga merupakan representasi dari Dewa Siwa dan saktinya. Oleh karena itu, memiliki kedudukan yang penting, terutama hubungannya dengan bangunan candi itu sendiri. Dalam penelitian ini, objek yang dipilih yaitu Candi Hindu Saiwa di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang memiliki yoni. Perhitungan proporsi antara bangunan utama candi dengan yoni, dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan sederhana, dengan rumus: luas permukaan yoni dibandingkan dengan luas batur, kaki, bilik luar dan bilik dalam candi. Perbandingan tersebut menghasilkan rasio proporsi antara yoni dan tiap bagian bangunan utama candi. Berdasarkan rasio tiap bagian bangunan secara keseluruhan, diharapkan dapat menemukan hubungan antara bangunan utama candi terhadap ukuran yoni atau sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bilik bangunan utama candi memiliki pengaruh terhadap ukuran yoni. Hal tersebut didapat dari pembagian kelas interval rasio yang membentuk kelompok pada candi periode abad ke-8 dan abad ke-9.

There are many phases involved in the process of constructing a temple, such as location determination, land selection, constructing the foundation, body and top of the temple. The whole process is based on manuscripts of Vastusastra from India, like Manasara-Silpasastra, Mayamata, dan Ajitagama. Hence, the arrangement of constructing the main statue on the chamber of the temple has never found on those manuscript, such as yoni (and Lingga). Yoni (and Lingga) represents Siva and his Sakti. That is why they both have the same important value, especially its relationship with the temple building itself. The object of this research is Hinduism Siva Temples in Yogyakarta and Jawa Tengah that has a yoni inside them. Calculation of the propotion between the main building and yoni was done by a simple comparison method, with the formula: the dimension of yoni compared to some parts of the temple like its foundation, bottom, outer and inner chamber. The outcome of this comparison is a ratio proportion between yoni and each parts of the prominent building at the temple. Based on the ratio from each part of building overall, it is expected to find out the correlation between the prominent bulding of the temple with the yoni itself, or the other way. The result of this research showed that the chamber of the temple had an influence on the size of Yoni. This was obtained from the distribution of interval classes of the ratio that formed groups in the temples of the 8th and 9th centuries.

Kata Kunci : Yoni, Candi, Candi Hindu, Rasio, Perbandingan