Laporkan Masalah

KEARIFAN PADA JANDA (Proses Menemukan Makna: Menuju Arif dengan Menerima Takdir Tuhan)

NIKE ASTIKAWATI, Aisah Indati, Dr., Dra., M.S., Psikolog

2020 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Menjalani kehidupan sebagai seorang janda paska kematian suami tentu tidak mudah. Perubahan identitas sosial, peran, tanggung jawab, dan pergulatan dengan rasa kehilangan menyebabkan janda tidak jarang merasa kewalahan dan terpuruk karena keadaan yang tidak diharapkan sebelumnya. Meskipun demikian, ada beberapa janda yang mampu bangkit, menemukan kembali tujuan hidup, memperoleh pemaknaan, dan bertumbuh menjadi individu yang arif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika kearifan pada janda setelah peristiwa kematian suami, permasalahan yang dihadapi, dan upaya adaptasi yang dilakukan. Partisipan penelitian berjumlah tiga orang perempuan yang berstatus janda mati. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif fenomenologi dengan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) sebagai teknik analisis data. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam selama beberapa kali. Data sekunder diperoleh melalui wawancara dengan significant others. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua partisipan telah mampu memaknai peristiwa kematian suami dan bertumbuh menjadi individu yang arif, sedangkan satu partisipan masih dalam kondisi berduka. Dinamika ketiga partisipan dipengaruhi oleh dukungan sosial, lingkungan tempat tinggal, riwayat pernikahan, dan durasi menjanda.

Living life as a widow after the death of husband is certainly not easy. Changes in social identity, role, responsibility, and struggle with loss cause they often feel overwhelmed and down due to unexpected situations. Nevertheless, thare are some widows who are able to rise up, rediscover purpose of life, obtain meaning, and have self-growth. This study aims to determine the dynamics of wisdom in widows after the death of husband, the problems faced, and adaptation efforts undertaken. Participants are numbered three women who were widowed. The research method uses phenomenological qualitative approach with Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) as data analysis. The primary was collected through in-depth interviews. Secondary data was obtained through significant other interview. The result showed that two participants have been able to find meaning about death of their husband, become more mature, and wise, while other was still in a grieving. The dynamic of all three participants are influenced by social support, neighborhood, marriage story, and duration of widowhood.

Kata Kunci : janda, kematian suami, pemaknaan, kearifan/ widow, death of husband, meaning making, wisdom

  1. S1-2020-362372-abstract.pdf  
  2. S1-2020-362372-bibliography.pdf  
  3. S1-2020-362372-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2020-362372-title.pdf