Homophobia and Converting Sexual Orientation as Portrayed in Garrard Conley's Memoir Boy Erased

SEKAR YOLANDA AZZA, Achmad Munjid, M.A., Ph.D.

2020 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN AMERIKA

Isu tentang kaum minoritas masih menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena secara praktis undang-undang terkadang tidak dapat melindungi masalah kaum minoritas. Homoseksual adalah salah satu kelompok minoritas di Amerika Serikat yang berjuang melawan homofobia. Keberadaan terapi konversi gay di bawah Kristen konservatif adalah fenomena yang bermasalah di negara multikulturalisme. Sumber data penelitian ini adalah memoar Garrard Conley, berjudul Boy Erased yang diterbitkan pada 2016. Data primer dari penelitian ini adalah dialog dan narasi di dalam Boy Erased yang berisi homoseksualitas, homofobia, dan terapi konversi gay. Data sekunder diambil dari buku, jurnal, dan berita terkini yang terkait dengan masalah tersebut. Melalui memoar ini, penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi penindasan homoseksual, menggambarkan terapi konversi gay, dan meneliti alasan keberadaan terapi konversi gay sebagai fenomena yang bermasalah. Pendekatan post-nationalism oleh John Rowe, teori homofobia oleh Warren J. Blumenfeld di bawah paradigma teori queer, dan teori multikulturalisme oleh Will Kymlicka digunakan untuk menganalisis data. Sebagai hasil dari analisis, peneliti menemukan bahwa Conley mendapat empat penindasan dalam hidupnya sebagai seorang homoseksual. Penindasan itu datang dari internal, eksternal, ideologi, dan beberapa institusi di Amerika Serikat. Program-program di dalam konversi gay penuh dengan pelecehan verbal dan itu memperlihatkan homofobia institusional. Alasan di balik keberadaan terapi konversi gay sebagai fenomena bermasalah adalah paradoks toleransi, kurangnya pengakuan yang sama, dan ketidakmampuan untuk menyediakan akomodasi positif bagi kaum homoseksual. Keberadaan terapi konversi gay di 32 Negara hingga Juni 2019 membuktikan bahwa perjuangan homoseksual di Amerika Serikat belum berakhir.

The issues of minorities still become an interesting topic to be discussed since practically the laws sometimes cannot protect minorities' problems. Homosexuals are one of the minority groups in the United States that struggle with homophobia. The existence of gay conversion therapy under Christian conservative was a problematic phenomenon in the multiculturalism country. The data source of this research is Garrard Conley's memoir, entitled Boy Erased published in 2016. The primary data of this research are the dialog and narration inside Boy Erased which contains homophobia and gay conversion therapy. The secondary data are taken from books, journals, and current news that relates to the issues. Through this memoir, this research is conducted to explores homosexual oppressions, to portrays gay conversion therapy, and to examines the reasons for the existence of gay conversion therapy as a problematic phenomenon. The post-nationalism approach by John Rowe, homophobia theory by Warren J. Blumenfeld under queer theory as the paradigm, and multiculturalism theory by Will Kymlicka are used to analyzed the data. As a result of the analysis, the researcher founds that Conley got four oppression in his life as a homosexual. That oppressions are coming from the internal, the external, the ideology, and some institutions in the United States. The programs inside gay conversion are full of verbal abuse, and it represents institutional homophobia. The reasons behind the existence of gay conversion therapy as a problematic phenomenon are the paradox of toleration, lack of equal recognition, and the inability to provide positive accommodation for homosexuals. The existence of gay conversion therapy in 32 States until June 2019 proved that homosexuals' struggle in the United States is not over yet.

Kata Kunci : Homosexuality, Homophobia, Gay Conversion Therapy, Multiculturalism