PENERAPAN GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP) PADA USAHATANI SALAK PONDOH DI KABUPATEN SLEMAN

LARASATI KARTIKA P, Prof. Dr. Ir. Masyhuri

2019 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Pemerintah Indonesia saat ini berupaya untuk meningkatkan beberapa faktor penting untuk meningkatkan daya saing produk pertanian di pasar internasional, antara lain penerapan program Good Agriculture Practices, registrasi kebun produksi, registrasi packinghouse, pests surveillance, dan penyediaan informasi teknis masing-masing produk pertanian yang akan diekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan tingkat pendapatan usahatani salak pondoh yang menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) teregistrasi dengan GAP tidak teregistrasi, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tanaman salak pondoh pada petani penerap Good Agricultural Practices (GAP), (3) tingkat penerapan Good Agricultural Practices (GAP) salak pondoh. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Kecamatan Turi sebagai salah satu sentra salak pondoh terbesar. Metode survei dilakukan dengan wawancara terhadap 30 petani salak pondoh penerap GAP teregistrasi dan 30 petani salak pondoh penerap GAP tidak teregistrasi. Data dianalisis menggunakan independent sample t-test untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pendapatan usahatani salak pondoh dan tingkat penerapan Good Agricultural Practices (GAP) teregistrasi dengan tidak teregistrasi, persamaan regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tanaman salak pondoh pada petani penerap GAP. Hasil peneitian menunjukan bahwa tingkat pendapatan usahatani salak pondoh petani GAP teregistrasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan pendapatan petani salak pondoh GAP tidak teregistrasi. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi salak pondoh adalah luas lahan, frekuensi pemupukan, umur tanaman, populasi tanaman, frekuensi pemeliharaan rutin, frekuensi penjarangan buah, jarak tanam, dan dosis pupuk kimia. Tingkat penerapan GAP petani teregistrasi tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan tingkat penerapan GAP petani tidak teregistrasi.

Indonesian government nowadays is trying to increase several important factors to increase the competitiveness of agricultural products in international market with: the implementation of Good Agriculture Practices program, the registration of land farming, the registration of packing house, pest surveillance, and provides technical information for each agriculture exported product. The purpose of this study are to determine: (1) the difference income of salak pondoh farming in Good Agricultural Practices (GAP) on registered and non registered farmers, (2) the affecting production factors of Good Agricultural Practices (GAP) farmers, (3) the application level of Good Agricultural Practices (GAP) salak pondoh. The location was determined with purposive technique in Turi sub-regency since this area is the one of the biggest production center of salak pondoh. The study involved the respondents consisting of 30 of GAP registered farmers and 30 of GAP non registered farmers. The study used independent sample t-test to compare the difference income and the application level of Good Agricultural Practices (GAP), multiple linear regression with the Ordinary Least Square (OLS) method used to analyze the affecting production factors of salak pondoh. Result showed that the level of GAP salak pondoh farmers income with registered and non registered do not have a significantly difference. The factors that significantly affecting on production of salak pondoh are land area, frequency of fertilizing, crops age, crops population, frequency of corps cultivation, frequency of fruits thinning, corps spacing, and chemical fertilizers dose. The application of GAP registered and non registered farmers do not have a significantly difference.

Kata Kunci : pendapatan, salak pondoh, Good Agricultural Practices (GAP)