Perbedaan Tingkat Pengetahuan Siswi tentang Anemia pada Sekolah dengan dan tanpa Program Sepekan

HASNA INAYAH, Dr. Fitri Haryanti, S.Kp., M.Kes

2019 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Anemia hingga saat ini menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia terutama di negara berkembang. Prevalensi anemia remaja di Kabupaten Bantul sebesar 54,8% menempati urutan kedua prevalensi anemia tertinggi di provinsi DIY. Anemia defisiensi besi banyak disebabkan pola makan yang tidak sehat sehingga menimbulkan kurangnya asupan gizi. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan gizi dan anemia dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan penyakit anemia. Pemerintah Kabupaten Bantul mengupayakan penurunan anemia remaja dengan program Sekolah Peduli Kasus Anemia (Sepekan) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan siswi tentang anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan siswi tentang anemia pada sekolah dengan dan tanpa program Sepekan. Desain penelitian menggunakan studi analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi target adalah seluruh siswi SMP sederajat di Kabupaten Bantul, populasi terjangkau adalah siswi SMP Negeri 3 Sewon dan SMP Negeri 3 Kasihan. Metode pengambilan sampel dengan simple random sampling dan perhitungan besar sampel menggunakan rumus teknik Slovin. Penelitian dilaksanakan pada 25-29 Oktober 2019. Variabel penelitian adalah Program Sepekan dan tingkat pengetahuan anemia. Pengumpulan data pengetahuan menggunakan kuesioner terdiri dari 24 soal. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U test untuk melihat perbedaan kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan dari 196 responden siswi sekolah dengan dan tanpa program Sepekan masing-masing memiliki rata-rata tingkat pengetahuan anemia 62,28 dan 58,71. Tingkat pengetahuan tentang anemia pada siswi sekolah dengan program Sepekan 3,57 lebih tinggi dibanding tanpa program Sepekan. Hasil analisis didapatkan p value 0,219, sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan siswi tentang anemia pada sekolah dengan tanpa program Sepekan.

Anemia is currently become one of many health problems that occured in the world, espicially in developing countries. The prevalence of anemia in adolescents in Bantul Regency is 54.8% which is rank second place in the DIY province. Iron-deficiency anemia mostly caused by unhealthy diet that lead to lack of nutrition. The way to prevent this is by increasing the knowledge of nutrition and anemia with the goal to increase the awareness of anemia. The goverment of Bantul Regency has a program called Sekolah Peduli Kasus Anemia (SEPEKAN) to help reducing the anemia rate in Bantul and increase the knowledge about anemia of female students. The objective of this study is to determine the differences in knowledge about anemia among students in a schools that has SEPEKAN program and not. This research design used analytical studies with cross sectional design. Target populations were all female students of SMP and the same level in Bantul, while the accessible populations were all female students in SMP Negeri 3 Sewon and SMP Negeri 3 Kasihan. Sampling were taken by simple random sampling and calculated with Slovin formula. The research held on October 25th-26th 2019. The variables in this study are program Sepekan and the knowledge level. The primary data were obtained by using a questionnaire that contains of 24 questions about anemia and analyzed with Mann Withney U Test to see the difference between two groups. This result showed that 196 respondents from both school, the knowledge levels of school with SEPEKAN program was 62.28, and the school without SEPEKAN program was 58.71. So that the school with SEPEKAN program have knowledge level 3.57 higher than school without SEPEKAN program. The result of the analysis obtained p value 0,219 so there was no significant differences between the school with or without SEPEKAN program.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Anemia, Program Sepekan / Knowlegde levels of anemia, SEPEKAN program