INISIASI PARTISIPASI KELOMPOK DIFABEL OLEH NGO PASCA UU DESA NOMOR 6 TAHUN 2014 (Studi Kasus Partisipasi Komunitas Mekar Jaya Dan Peran IRE Di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta)
OKTAFIA KUSUMA SARI, Longgina Novadona Bayo, S.I.P., M.A.
2019 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANPenelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana partisipasi difbael dalam Komunitas Mekar Jaya yang diinisiasi oleh IRE di Desa Guwosari terbentuk. Penelitian ini dilatarbelakangi dari dampak dari Undang Undang Desa terutama pada aspek pemberdayaan dan partisipasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang dihimpun bersumber dari hasil wawancara terhadap informan yang telah ditentukan serta dokumentasi IRE dan Pemerintah Desa Guwosari. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori model pembangunan masyarakat (community development) technical assistance oleh Jim Ife untuk mengetahui proses inisiasi partisipasi yang dilakukan IRE dan tangga partisipasi (ladder of participation) oleh Sherry Arnstein untuk mengetahui proses partisipasi Komunitas Mekar Jaya tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hadirnya IRE sangat berpengaruh terhadap munculnya inisiasi partisipasi difabel di Desa Guwosari yang dibarengi dengan dukungan dari pemerintah desa. Penelitian ini juga menunjukan tingkat partisipasi yang dihasilkan berada dalam tingkat consultation dimana difabel telah memiliki ruang dan aspirasi telah menjadi pertimbangan pemerintah desa akan tetapi Komunitas Mekar Jaya belum sepenuhnya memiliki kontrol atas pengambilan keputusan, ini disebabkan oleh, ruang yang dibentuk cukup efektif baik untuk kelompok sasaran maupun pemerintah desa dimana masing masing aktor memiliki kepentingannya. Komunitas Mekar Jaya telah memiliki kesadaran akan pentingnya komunitas dalam menyampaikan aspirasi dimana selama ini belum memahami pentingnya keterlibatan dalam proses penyusunan program kegiatan. Sedangkan pemerintah desa bersifat terbuka dan prinsip penyelesaian masalah dengan metode sektoral yang menjadikan mudahnya aspirasi yang diusulkan difasilitasi. Walaupun begitu terdapat hal hal yang mengahambat partisipasi ke tingkat yang lebih tinggi dikarenakan masih bergantungnya Komunitas Mekar Jaya terhadap pemerintah desa sehingga kekuasaan yang diberikan masih dikontrol oleh pemerintah desa.
This study discusses the impact of the Village Constitution on aspects of empowerment and participation. The method used in this research is qualitative method. Data collected from interviews with certain informants and IRE and Guwosari Village Government files documentation. The data analysis technique used in this research is descriptive qualitative. This research use the theory of community development models which is technical assistance model by Jim Ife to find out the process of initiation of participation by IRE, and the ladder of participation by Sherry Arnstein to find out the participation process of Mekar Jaya. This research found that IRE is very decisive towards the disable participation initiatives in Guwosari Village, which are accompanied by support from the village government. This research also shows the level of participation generated in the level of consultation, where the disable have space and aspirations have become the responsibility of the village government but Mekar Jaya Community does not yet have full control over decision making, this was proposed by, a space designed to be effective for each actor which is village government and Mekar Jaya has their own interests. Mekar Jaya has emphasized the importance of the community in expressing aspirations while before this, it never been discussed the importance of involvement in the process of drafting program activities. While the village government is open with to solve problem with sectoral methods that make the aspirations by Mekar Jaya are facilitated. The thing that obstruct the participation to get a higher level because of the needs of Mekar Jaya still depends towards the village government so that the authority given is still controlled by the village government.
Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, partisipasi, difabel, aspirasi