Pemikiran Kuribayashi Tadamichi terhadap Senjinkun dalam Kantou no Chikai pada Pertempuran Iwo Jima, 1944-1945
BANGUN PERMATA P, Dra. Sri Pangastoeti, S. Hum.
2020 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANGPertempuran Iwo Jima adalah pertempuran antara Jepang dengan Amerika yang terjadi di Pulau Iwo Jima. Pertempuran ini berlangsung selama 36 hari, dari 19 Februari 1945 hingga 26 Maret 1945, melebihi perkiraan Amerika yang mengira akan menguasainya dalam waktu lima hari. Atas peran Kuribayashi Tadamichi, jenderal yang memimpin pertahanan Jepang pada pertempuran itu sehingga berhasil mempertahankan pulau hingga 36 hari. Keberhasilannya tersebut berkat sumpah yang diciptakannya, Kantou no Chikai, sedangkan Tentara Kekaisaran Jepang telah memiliki kode etik militer bernama Senjinkun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran Jenderal Kuribayashi dalam Kantou no Chikai terhadap Senjinkun. Metode penelitian sejarah pemikiran dengan pendekatan teks digunakan dalam penelitian ini. Data primer yang digunakan adalah surat-surat Kuribayashi yang telah dibukukan dan Senjinkun. Data sekunder adalah buku dan jurnal yang berhubungan dengan Kuribayashi dan Pertempuran Iwo Jima. Konsep pemikiran milik John Dewey digunakan sebagai alat bantu untuk analisis. Pemikiran merupakan hal yang abstrak dan merupakan keyakinan yang berlandaskan bukti atau kesaksian. Proses pencarian bukti atau kesaksian disebut dengan pemikiran reflektif. Pemikiran reflektif muncul melalui ide-ide yang berlandaskan pengalaman. Penelitian ini berisi paparan singkat mengenai Pertempuran Iwo Jima dan sosok Kuribayashi Tadamichi. Kantou no Chikai pun dipaparkan sebagai hasil pemikirannya. Selanjutnya, dilakukan interpretasi pemikiran Jenderal Kuribayashi dalam Kantou no Chikai terhadap Senjinkun. Melalui interpretasi menggunakan konsep pemikiran John Dewey, disimpulkan bahwa terdapat pertentangan yang merupakan ambiguitas. Dua nilai yang bertentangan dalam pemikiran Kuribayashi adalah nilai militer dalam Senjinkun dan unsur liberalisme yang didapatkan dari pengalaman hidup di Amerika dan Kanada. Meskipun Kuribayashi menentang Senjinkun, ia tetap menjalankan esensinya. Inilah ambiguitas dalam pemikirannya.
Battle of Iwo Jima is a battle between Japanese Empire and America which took place on Iwo Jima Island. This battle occurred by 36 days, from February 19th 1945 until March 26th 1945, exceeded America's estimation that planned to capture the island by five days only. Thanks to Kuribayashi Tadamichi, the General of Imperial Japanese Army's 109th Regiments, the island can be defended by 36 days. A notable thing from this battle is Kantou no Chikai, a vow which was created by General Kuribayashi. However, the Imperial Japanese Army already has its own military code, Senjinkun. This research was conducted to find General Kuribayashi's thoughts towards Senjinkun in Kantou no Chikai. Research method of history of thoughts with text based approach is used. Books about compilation of letters written by General Kuribayashi and Senjinkun are used as prime data. Books and journals or research which related to General Kuribayashi and Battle Iwo Jima are used as secondary data. John Dewey's concept of thought is used on this study. John Dewey stated that thought is something abstract and it's a collection of beliefs based on evidence. The process of evidence finding will be called with reflective thinking. This kind of thought emerges from ideas based on experiences. Through conducted interpretations using John Dewey's concept of thought, there is contention which took shape of ambiguity. Two values that contended in General Kuribayashi's thought are militarism value of Senjinkun and liberalism value from his experiences in America and Canada. Even though he opposed Senjinkun, he performed his duty well and carried out the essence of Senjinkun.
Kata Kunci : Kuribayashi Tadamichi, Iwo Jima, pemikiran, John Dewey