Perbedaan Kebocoran Mikro Antara Semen Ionomer Kaca Hybrid Dan Bahan Restorasi Alkasit Pada Kavitas Kelas V PAda Tepi Koronal dan Tepi Gingival

RINDA WANODYATAMA, drg. R. Tri Endra Untara., M.Kes., SpKG (K) ; Dr. drg. Tunjung Nugraheni, M.Kes., Sp.KG(K)

2020 | Tesis-Spesialis | KONSERVASI GIGI

Kebocoran mikro pada kavitas kelas V disebabkan karena daerah servikal gigi terdapat cairan sulkus gingiva, pengerutan bahan restorasi, kontaminasi cairan dan saliva yang dapat mengakibatkan karies sekunder. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kebocoran mikro antara semen ionomer kaca hybrid dan bahan restorasi alkasit pada kavitas kelas V pada tepi koronal dan tepi gingival. Subjek penelitian adalah 20 gigi premolar rahang atas. Mahkota gigi premolar pada bagian fasial dipreparasi dengan ukuran 3 mm arah koronal-gingival, 4 mm mesio distal, kedalaman 2 mm menggunakan bur diamond. Dua puluh gigi dibagi secara acak untuk diberi perlakuan. Kelompok pertama ditumpat dengan semen ionomer kaca hybrid dan kelompok kedua ditumpat dengan bahan restorasi alkasit. Subjek direndam dalam saliva buatan di dalam inkubator selama 24 jam, selanjutnya dilakukan thermocycling. Subjek selanjutnya direndam dalam metilen biru 2% selama 24 jam di dalam inkubator. Gigi dibelah arah buko-palatal untuk melihat panjang penetrasi metilen biru 2%. Panjang penetrasi metilen biru 2% dilihat menggunakan mikroskop stereo perbesaran 8 kali dan dihitung menggunakan program Image Raster. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA dua jalur dan uji LSD dengan tingkat signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kebocoran mikro yang signifikan antara semen ionomer kaca hybrid dan bahan restorasi alkasit pada kavitas kelas V pada tepi koronal dan tepi gingival (p<0,005) dan tidak ada interaksi bahan restorasi dengan tepi kavitas (p>0,005). Kesimpulan dari penelitian ini adalah semen ionomer kaca hybrid memiliki kebocoran mikro yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan restorasi alkasit pada tepi koronal maupun tepi gingival.

Microleakage in class V cavity is caused by cervical tooth area with gingival sulcus fluid, shrinkage of restorative material, fluid and salivary contamination which can cause secondary caries. The purpose of this study was to determine the differences in microleakage between hybrid glass ionomer cement and alkasite restorative materials in class V cavities at the coronal and gingival edges. Subjects were 20 maxillary premolar teeth. Premolar crowns on the facial were prepared with a size of 3 mm toward coronal-gingival, 4 mm distal mesio, depth 2 mm using diamond bur. Twenty teeth were randomly divided to be treated, the first group was given a hybrid glass ionomer cement restoration material and the second group was given alkasite restorative material. Twenty teeth were immersed in artificial saliva in an incubator for 24 hours, then thermocycling was performed. The two groups were then immersed using 2% blue methylene for 24 hours in an incubator. The teeth were divided buccal-palatal to see the length of penetration of 2% blue methylene into the restoration material. The length of penetration of 2% methylene blue was seen using a stereo microscope at 8x magnification and calculated using the Image Raster program. The obtained data was analyzed by two-way ANAVA and LSD test with a significance level of 95%. The results showed that there was a significant difference between micro glass leakage of hybrid glass ionomer cement and alkasite restorative material in class V cavity at the coronal edge and gingival edge (p 0.005) and there was no significant difference in the interaction of the restoration material with the cavity edge (p 0.005). The conclusion of this study is that hybrid glass ionomer cement has higher micro leakage compared to alkasite restorative material on the coronal and gingival edges. Key words: hybrid glass ionomer cement, alkasite restorative material, micro leakage

Kata Kunci : semen ionomer kaca hybrid, bahan restorasi alkasit, kebocoran mikro