Pengaruh Pola Distribusi Hujan dan Topografi Wilayah terhadap Bencana Longsor di Kabupaten Jepara
MUHANA SYAFIQUDDARY, Dr. Ngadisih, STP, M.Sc
2019 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIANKarakterisasi curah hujan yang memicu tanah longsor telah digunakan untuk membangun hubungan antara curah hujan dan tanah longsor. Kabupaten Jepara adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi kejadian longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola distribusi hujan dan topografi wilayah terhadap bencana longsor di Kabupaten Jepara. Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data curah hujan harian Kabupaten Jepara selama 5 tahun (2011-2015), data DEM topografi wilayah Jepara, peta digital Rupa Bumi Indonesia (RBI) skala 1 : 250.000 dari Badan Informasi Geospasial (BIG), dan data kejadian bencana longsor dari tahun 2011-2015 dari BPBD Jepara (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Dari hasil analisis, pada bulan Desember, Januari, dan Februari rata-rata curah hujan paling tinggi dan berbanding lurus dengan frekuensi longsor. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi curah hujannya maka potensi kejadian longsornya juga semakin tinggi. Dari hasil analisis juga didapatkan bahwa longsor terjadi di kelerengan yang tinggi. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi persentase kelerengan suatu wilayah maka potensi kejadian longsornya akan semakin tinggi. Hasil ini diharapkan bisa sebagai early warning system (EWS) di Kabupaten Jepara dan bisa diterapkan di wilayah lain di Indonesia.
The characterization of rainfall triggers landslides has been used widely to establish a relationship between rainfall and landslides. District of Jepara is one of the districts in Central Java, Indonesia which prone to landslides disaster. This study was aimed to determine the effect of rainfall distribution patterns and regional topography on landslides disaster in District of Jepara. Daily rainfall data from Jepara Regency for 5 years (2011-2015), DEM(Digital Elevation Model), digital map of Rupa Bumi Indonesia (RBI) a scale 1: 250.000 from the Badan Informasi Geospasial (BIG) were collected and used for analysis rainfall pattern and its impact on landslide disaster, and landslide disaster data for 5 years (2011-2015) from Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). This study proved that the highest rainfall occured in December, January, and February which is directly proportional to the landslides events. This study revelaed that the inclement of rainfall will lead to landslide events. Landslide events in Jepara occurred in high slope areas. This result is expected to be an early warning system (EWS) in District of Jepara and can be applied in other regions in Indonesia.
Kata Kunci : longsor, pola curah hujan, topografi, Jepara