ESTIMASI NILAI FAKTOR COOLING LOAD TEMPERATURE DIFFERENCE (CLTD) MENGGUNAKAN DATA YOGYAKARTA
MUHAMMAD GOZHA ASYARI, Dr.Eng.M Kholid Ridwan, ST,.M.Sc ; Dr. Ir. Andang Widiharto, MT
2020 | Skripsi | S1 TEKNIK FISIKAPerhitungan beban pendinginan merupakan salah satu aspek yang penting dalam perancangan sebuah bangunan karena berhubungan langsung dengan kenyamanan termal serta konsumsi energi pada sebuah bangunan. Perhitungan beban pendinginan terdapat berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan The Cooling Load Temperature Difference (CLTD) yang menggunakan prinsip perbedaan suhu antara dinding dengan suhu dalam ruangan. Metode perhitungan kalkulasi CLTD menggunakan Complex Finite Fourier Transform (CFFT) dengan mengolah masukan berupa rentang suhu harian, faktor radiasi matahari harian setiap orientasi, suhu dalam ruangan, lebar dinding, masa jenis dinding, konduktivitas termal dinding, koefisien perpindahan termal keseluruhan, koefisien perpindahan termal dinding luar, koefisien perpindahan termal dinding dalam. Data tersebut diolah secara iterasi pada setiap jam selama satu hari untuk empat orientasi yaitu barat, utara, timur dan selatan Perhitungan untuk daerah Yogyakarta dengan menggunakan data iklim lingkungan lokal, suhu dalam ruangan sebesar 24oC serta spesifikasi bahan bangunan yang sesuai dengan SNI 6389:2011 menghasilkan nilai maksimal CLTD untuk dinding dengan orientasi barat sebesar 23,11oC yang diperoleh pada pukul 17.00, dinding berorientasi utara sebesar 13,53oC yang diperoleh pada pukul 15.00, dinding berorientasi timur sebesar 15,40oC yang diperoleh pada pukul 14.00 dan dinding berorientasi selatan sebesar 15,12oC yang diperoleh pada pukul 15.00
The cooling load calculation is one important aspect in the design of a building because it is directly related to the comfort and energy consumption of a building. Calculation of cooling load there is various ways, one of it is using The Cooling Load Temperature Difference Method (CLTD) which uses the principle of the difference in temperature between the wall and the temperature of the room. CLTD calculation method uses Complex Finite Fourier Transform (CFFT) by processing input in the form of daily temperature range, daily solar radiation factor of each orientation, indoor temperature, wall width, wall type mass, wall thermal conductivity, overall thermal transfer coefficient, thermal transfer coefficient outer wall, internal wall thermal transfer coefficient. The data is processed iteratively every hour for one day for four orientations namely west, north, east and south. Calculations for the Yogyakarta area using local environmental-climate data, indoor temperature of 24 oC and building material specifications in accordance with SNI 6389: 2011 produce a maximum CLTD value for walls with a western orientation of 23.11oC obtained at 17.00, the wall is oriented north of 13.53oC obtained at 15.00, east-oriented wall of 15.40oC obtained at 14.00 and south-oriented wall of 15.12oC obtained at 15.00
Kata Kunci : Beban Pendinginan, Cooling Load Temperature Difference, Konservasi Energi Selubung Bangunan, Kenyamanan Termal