Laporkan Masalah

Sinergi Stakeholder Dalam Pengelolaan Ekowisata Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

HENDRI DUNAN SITIO, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2020 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Ekowisata merupakan salah satu cara mengintegrasikan kebijakan lingkungan dan ekonomi dalam pembangunan wilayah. Jika dikelola dengan baik, ekowisata dapat menjaga keanekaragaman hayati, menghasilkan dana untuk konservasi lingkungan, menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan pendapatan asli daerah dan mengurangi kemiskinan. Sebagai objek ekowisata unggulan di Kabupaten Kerinci, Gunung Kerinci memiliki beberapa permasalahan pengelolaan ekowisata seperti: rendahnya tingkat kunjungan wisatawan, tingginya angka kecelakaan wisatawan, kondisi sarana dan prasarana pendakian yang belum memadai serta permasalahan pengamanan kawasan hutan. Pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci melibatkan banyak elemen stakeholder yang menyebabkan kendala tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan pengelolaan tersebut. Oleh karena itu maka pengelolaan ekowisata perlu direncanakan dengan pendekatan partisipatif dan dilakukan secara bersinergi antar semua stakeholder dengan memperhatikan potensi yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sinergi antar stakeholder dalam pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif kualitatif sedangkan analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis stakeholder untuk mengidentifikasi peran stakeholder dilakukan dengan penafsiran matriks kepentingan dan pengaruh stakeholder terhadap pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci dengan menggunakan stakeholder grid. Analis stakeholder untuk mendiskripsikan sinergi stakeholder menggunakan 3 variabel dan 6 indikator yaitu: komitmen terhadap tujuan bersama, koordinasi, daya dukung sumber daya, standar/ ukuran/ prosedur pengelolaan, struktur jaringan komunikasi dan kepercayaan diantara para pihak. Analisis dilakukan dengan melalui triangulasi sumber-sumber data yang berbeda pada masing-masing variabel. Berdasarkan hasil penelitian ini, stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci terdiri dari 22 stakeholder yang memiliki peran yang berbeda-beda. Berdasarkan perannya, stakeholder tersebut dibedakan menjadi Subject, Key Player, Context setter dan Crowd. Sinergi antar stakeholder dalam pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci masih belum optimal. Hal ini ditandai dengan masih terdapat kekurangan pada 3 variabel dan 6 indikator keberhasilan sinergi yaitu: komitmen terhadap tujuan bersama dalam bentuk kebijakan yang belum selaras antara kebijakan di tingkat pusat dan daerah, koordinasi kegiatan yang masih timpang antar stakeholder dan kelompok kegiatan tertentu, belum adanya pengorganisasian terkait daya dukung sumber daya, masih ditemukannya standar/ukuran dan prosedur kegiatan yang berbeda-beda, tidak adanya struktur jaringan komunikasi serta adanya ketidakpercayaan antar stakeholder dalam pengelolaan ekowisata Gunung Kerinci.

There are several ways to integrate environmental and economic policies in regional development, one of them by ecotourism. Well � managed ecotourism could preserve some benefits, for instance sustain biodiversity, initiate add funds for environmental conservation, absorb local labor, increase local income and reduce poverty. As a well-known ecotourism object in Jambi Province, Mount Kerinci has several problems such as: the low level of tourist visits, the high number of tourist accidents, the inadequate condition of climbing facilities and infrastructure and the issues of securing forest areas also become the problem in Gunung Kerinci. The ecotourism management of Gunung Kerinci consist of many stakeholders which causes another challenge in term of management system. As a consequence, ecotourism management needs to be planned with a participatory approach and synergized among all stakeholders by taking into account the exsisting potential. Purpose of this study to describe the synergy between stakeholders in the management of Gunung Kerinci ecotourism. This study use a qualitative deductive as a research method, whilst data analysis uses descriptive qualitative analysis methods. Stakeholder analysts to describe stakeholder synergy use 3 variables and 6 indicators: commitment to a common goal, coordination, carrying capacity of resources, standards / measures / management procedures, communication network structure and trust between the parties. The analysis is done by triangulating different data sources on each variable. Based on the results of this study, there are 22 stakeholders involved in the management of Gunung Kerinci ecotourism who have different roles. Based on their role, these stakeholders are divided into Subject, Key Player, Context setter and Crowd. There is still room for improvement in terms of synergy between stakeholders of Gunung Kerinci Ecotourism, this is indicated by the lack of 3 variables and 6 indicators of successful synergies, namely: Commitment to a common purpose in the form of policies that are not aligned between policies at the central and local levels, coordination of activities that are still lame between stakeholders and only in certain groups of activities, lack of organization related to carrying capacity of resources, different standards/ sizes and procedures, no communication network structure and distrust between stakeholders in the management of Gunung Kerinci ecotourism.

Kata Kunci : Ekowisata, Gunung Kerinci, Sinergi, Stakeholder

  1. S2-2020-434624-abstract.pdf  
  2. S2-2020-434624-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-434624-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434624-title.pdf