Analisis portfolio optimal menggunakan model indeks tunggal di Bursa Efek Jakarta
SULISTYO, Amin, Drs. R. Agus Sartono, MBA
2001 | Tesis | Magister Manajemen"Analisis Portfolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Jakarta" ini merupakan analisis penelitian yang ditujukan untuk mengetahui apakah &lam kondisi krisis ekonomi di Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahm 2000 para investor tetap bertindak rasional pa& pemilihan saham untuk membentuk portfolio optimal dengan model indeks tunggal yang tercennin dalam realisasi fiekuensi transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta. Seperti halnya penelitian terdahulu oleh Sartono, dk (1998) yang menyimpulkan bahwa investor bertindak rasional &lam penentuan portfolio optimal dan tercennin &lam realisasi frekuensi perdagangan saham. Sedangkan Jogiyanto (1998) mengemukakan dimulainya krisis pada Agustus 1997, serta menyatakan bahwa investor yang rasional akan memilih portfolio yang optimal. Penelitian dilahkan m e n p k a n metode model indeks tunggal dalam perhitungan menentukan portfolio optimal. Sampel diambil secara purposive sampling berupa saham yang masuk sebagai faktor penghitung ILQ-45 selama 5 periode amatan sejak tahm 1997 hingga tahun 2000, dengan maksud agar bias sebagai pen@ tipisnya pasar modal di Indonesia dapat diminimisir. Setelah menentuke portfolio optimal, selanjutnya membandingkan rata-rata fkekuensi perdagangan saham antara yang masuk dengan yang tidak masuk sebagai kompmen portfolio optimal, menggunakan metode tes hipotesis untuk rata-rata dengan teknik beda di antara rata-rata dua kelompok: estimasi varian dikelompokkan / digabungkan, yang terdapat dalam program software microstat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rasional investor akan membentuk portfolio optimal yang terdiri dari saham Kalbe Farma (KLI3F) 48,47 "/4 saham Semen Gresik Tbk (SMGR) 17,82 Yi clan saham Indofd Sukses Makmur Tbk (INDF) 33,72 % , dengan return (Rp) 0,0808; beta (&) 1,1227; serta risiko (oP) 1,0050. Perbedaan rata-rata fiekuensi perdagangan sebesar 22,7667 yang secara statistik &pat diabaikan melalui uji t dengan signifikansi 5 Oh dan probabilitas 0,4856. Berarti rasionalitas investor dalam membentuk portfolio optimal mengppakan model indeks tunggal di Bursa Efek Jakarta dalam masa krisis ekonomi di Indonesia sejak Agustus 1997 hingga Jan& 2000, secara statistik tidak tercermin secara signif&an ke dalam realisasi frekuensi perdagmgan saham.
The"Optima1 Porfolio Analysis using Single Index Model in Jakarta Stock Exchange " is a research analysis has which aimed to know Indonesia's economic crisis since 1997 to 2000, the investors keep doing rationally on stock choice to compose optimal portfolio with single index model reflected in realization of stock trading frequency in Jakarta Stock Exchange. As a previous researched by Sartono, cs (1998) concluded that the investors act rationally in composing optimal portfolio and reflect in realization of stock trading frequency. Jogiyanto (1998) stated that Indonesia's economic crisis started in August 1997, and the rational investors will take the optimal portfolio. The research to be done using single index model method in calculation to detennine the optimal portfolio. The sample is taken accordance with sampling purposive in stock form which is enter as a calculation factor ILQ-45 for 5 period observation since 1997 to 2000 in order to minimize deviation of thin capital market's influence in Indonesia. After determine tha optimal portfolio, than compare between stock trading frequency on average (means) which included and excluded optimal portfolio component, using hypothesis test for means method with technique diference between two group means: pooled estimate of variance, ready in microstat software program. The research outcome shows that investors rationally will to compose optimal portfolio which is consist of Kalbe Fanna (KLBF) stock 48.47 %, Semen Gresik Tbk (SMGR) stock 17,82 96, and Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) stocE 33,72 ?4% with return (%) 0,0808; beta (&) 1,1227; and risk (a,) 1,0050. The difference of trading frequency means as amount 22,7667 which is statistically can be ignor through t test with significancy 5 % and probability 0,4856. It means the investors rasionality in composing optimal portfolio use single index model in Jakarta Stock Exchange within Indonesia's economic crisis since August 1997 till January 2000, Statistically not sisnificant reflected into realization of stock trading frequency.
Kata Kunci : Portofolio Optimal,Model Indeks Tunggal,BEJ, Optmat Portfolio, Jakarta Stock Exchange. Smgle Index Model, Statistically SigMcant