ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) BAKTERI DAN DETEKSI VEROCYTOTOXIGENIC Escherichia coli (VTEC) PADA SUSU DARI JALUR PETERNAK SAMPAI PENGOLAHAN DI SALAH SATU KOPERASI SUSU DI SLEMAN

FATIKHATUR ROKHMAH, Dr. drh. Yatri Drastini, M.Sc. ; Prof. Dr. drh. A.E.T.H. Wahyuni, M.Si

2019 | Tesis | MAGISTER SAINS VETERINER

Susu merupakan pangan asal hewani yang mengandung nilai gizi tinggi. Kandungan gizi yang tinggi menyebabkan susu menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Verocytotoxigenic E. coli (VTEC) merupakan salah satu bakteri E. coli tertentu yang mempunyai toksin berbahaya bagi manusia. Kualitas susu salah satunya dapat ditentukan dari tingginya angka lempeng total bakteri pada susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas susu dari peternak sampai pengolahan dan mendeteksi adanya Verocytotoxigenic E. colli. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 42 sample susu yang berasal dari sapi dipeternak (26), susu di TPS (6), cooling unit di koperasi (5), dan susu pasteurisasi (5). Pengambilan sampel dilakukan satu jalur dari peternak sampai ke pengolahan yaitu susu pasteurisasi. Pengambilan sampel dilakukan pada pemerahan pagi hari. Diagnosis laboratorium meliputi uji Angka Lempeng Total (ALT) bakteri dengan pengujian Total Plate Count, uji pH dengan menggunakan pH meter, uji berat jenis susu dengan menggunakan laktodensimeter, kultur E. coli pada Brilliant Green Lactose Bile (BGLB) yang ditandai dengan perubahan BGLB menjadi keruh dan Eosin Methylen Blue (EMB) agar dengan hasil kultur apabila terdapat koloni hijau metalik, isolasi DNA E. coli dengan menggunakan kit ekstraksi DNA (Geneaid), dan deteksi VTEC dilakukan dengan menggunakan PCR dengan amplifikasi gen target vt1 (130 bp) dan vt2 (779 bp). Hasil PCR dapat dibaca dengan elektroforesis yang divisualisasikan dengan UV transluminator. Kuesioner digunakan unutk mengetahui faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan cemaran bakteri pada susu di peternak yaitu 7,9 x 10 pangkat 5 CFU/mL, pada tempat penampungan susu yaitu 7,1 x 10 5 CFU/mL, cooling unit di koperasi yaitu 1,3 x 10 pangkat 7 CFU/mL, dan pada susu pasteurisasi yaitu 2m7 x 10 pangkat 4 CFU/mL. Hasil pengujian pH sesuai dengan batas maksimum SNI dan BJ susu berada di bawah batas maksimum SNI. Deteksi VTEC menunjukkan susu di peternak, TPS, dan cooling unit ditemuakn VTEC (43%, 18/42), tetapi pada susu pasteurisasi tidak ada (0%). Bakteri VTEC mengalami peningkatan dari peternak (46%, 12/26), TPS (33%, 2/6), dan cooling unit (80%, 4/5). Adanya VTEC yang hanya gen vt1 (2%, 1/42), vt2(12%, 5/42), dan keduanya gen vt1 dan vt2 (29%, 12.42). Faktor yang mempengaruhi jumlah ALT yaitu pembersihan dan kandang sebelum pemerahan, sedangkan keberadaan VTEC dipengaruhi oleh penggunaan karpet kandang, penyimpanan minyak pada wadah tertutup, dan pengikatan ekor saat pemerahan. Bakteri VTEC ditemuakn pada susu di tingkat peternak, TPS, dan cooling unit dan tidak ada pada susu pasteurisasi. Terdapat adanya gen vt1, vt2, dan keduanya vt1 dan vt2 pada sampel susu.

Milk is an animal product that contains high nutritional value. High nutritional content causes milk to be a good medium for bacterial growth. Escherichia coli (E. coli) is one of the bacteria found un milk. certain E .coli, namely Verocytotoxigenic E.coli (VTEC), can release toxins that are harmful to humans. One of the indicators to determine the quality of milk is the number of bacterial total plate count in milk. This strudy aims to determine the quality of milk from farmers to processing and detect the presence of Verocytotoxigenic E. coli quickly. The samples used in this study were 42 milk samples from cow (26), milk in poll storage milk (6), cooling units in cooperatives (5), and pasteurized milk (5). Sampling was conducted one way from the farmer to pasteurization processing. Sampling was done on morning milking every week. Laboratory diagnoses include bacterial Total Palte Count (TPC) test, pH test used pHmeter, milk relative density test used lactodensimeter, E. coli culture on Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) and Eosin Methylen Blue (EMB) agar, DNA isolation of E. coli used the DNA extraction stage using a DNA extraction kit (Geneaide), and detection VTEC was carried out using PCR. VTEC detection used Polymerase Chain Reaction (PCR). The last stage of detection was electrophoresis of PCR result and the result can be rad on UV transluminator. Questionnaire was used to find out the factors that influenced. The result of TPC, pH test, and Relative density testwere compared with national standars of milk quality. The results of PCR test and milking sanitation were further analyzed descriptively. The results showed bacterial contamination in milk from the farmers was 7,9 x 10 5 cfu/ml, in milk collection site was 7,1 x 105 cfu/ml, cooling units in cooperatives was 1,3 x 10 7 cfu/ml, in milk pasteurization was 2,7 cx 10 4 cfu/ml. The result pH test was accordanced with limit maximum SNI and milk relatives sensity was uder with limit maximum SNI. The result of detection VTEC showed raw milk of farmers, milk collection site, and the cooling units consisted of VTEC (43%, 18/42), but not pasteurized milk (0%). The VTEC was indicated from farmers (46%, 12/26), milk collection site (33%, 2/6) to the cooling units (80%, 4/5). The VTEC had vt1 only (2%, 1/42), vt2 (12%, 5/42), and both vt1 and vt2 (29%, 12/42) genes. The factors affected TPC were cleaned the cage before milking, while the presence of VTEC was influenced cage carpets, storage oil not in bottle, and the tail was bound when milking. There were vt1, vt2, and both vt1 and vt2 in the milk samples.

Kata Kunci : ALT, Escherichia coli, kualitas susu, susu, VTEC/ Escherichia coli, milk, milk quality, total plate count, VTEC