Laporkan Masalah

RESPON PETANI TERHADAP TREN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI LAHAN PERTANIAN KOTA DI KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

ADAM ABRAHAM WIWAHA, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D

2019 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Petani di Kecamatan Kasihan menghadapi masalah perubahan penggunaan lahan karena perkembangan kota. Selain faktor usia, keterbatasan modal dan tidak adanya regenerasi menjadikan para petani semakin rentan terdampak perubahan penggunaan lahan. Pemerintah merespon dengan upaya preventif melalui rencana tata ruang. Namun demikian diketahui bahwa berubah atau tidaknya pemanfaatan lahan bergantung pada keputusan individu, terutama petani. Oleh karena itu penting untuk dipahami dampak akibat perubahan penggunaan lahan dan bagaimana petani merespon hal tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis kualitatif hasil wawancara pada petani dan pemerintah. Analisis spasial digunakan untuk menggambarkan pola perubahan penggunaan lahan yang terjadi di perkotaan dan desa di Kecamatan Kasihan. Citra Landsat dan Bingmaps multi temporal digunakan sebagai dasar analisis overlay. Analisis hasil wawancara digunakan untuk mengidentifikasi dampak dan menjelaskan respon petani. Hasil wawancara divisualisasikan dalam bentuk grafik dan peta untuk memudahkan analisis. Hasil penelitian ini menunjukan laju perubahan penggunaan lahan lebih tinggi di wilayah perdesaan dibandingkan perkotaan. Hal tersebut berdampak pada sektor pertanian terutama terkait produktivitas lahan, volume sampah, kualtias dan kuantitas air, luas lahan pertanian, dan serangan hama. Respon petani dalam menghadapi hal tersebut tergolong minim strategi dan monoton. Terlebih lagi petani bagi hasil dan sewa lahan yang cenderung pasrah dengan adanya perubahan penggunaan lahan yang terjadi di sekitar lahan mereka. Namun demikian petani memiliki keinginan tinggi untuk mempertahankan sawah yang mereka miliki. Hal tersebut dimotivasi oleh keinginan mereka untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan menjaga aset lahan yang dimilikinya untuk keluarga.

Farmers in Kasihan District have their land affected by the landuse change trend. Those farmers are in their old age with the lack of capital, leaving them more vulnerable to the landuse change. Spatial zoning regulation is implemented as a form of government response to deal with the trend. However whether the land will be changed or not is up to the farmer choices. Hence it is important to understand what the impact and responses of the farmer to such phenomenon are. This research used deductive approach. Spatial analysis were used to depict the landuse change pattern in the city and village area of the Kasihan District. Overlay analysis were done by using multi temporal imagery of Landsat and Bingmaps data. Interviews were also conducted and analysed in order to identify the impact of landuse change and describe the responses. The interview results were visualized by using the help of graphics and maps. The result of the research showed landuse change trend were faster in the village area. It affected the productivity of the land, waste volume, water availability, land availability, and pest population. Farmers's responses to deal with the impacts were quite minimum. Even the labor farmers were responding passively (more lilkely surrender) to the landuse change trend. However farmers did have high motivation to defend their land in order to fulfil their daily food needs and to save their assets.

Kata Kunci : Respon, Petani, Perubahan Penggunaan Lahan

  1. S2-2019-422418-abstract.pdf  
  2. S2-2019-422418-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-422418-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-422418-title.pdf