Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengaturan Kegiatan Atraksi Wisata Malam Alun-alun Kidul di Daerah Istimewa Yogyakarta
SURI AYU GANDA PUTRI, Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MUP., Ph.D.
2019 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURAlun-alun Kidul merupakan salah satu ikon Kota Yogyakarta selain dari Tugu Jogja, Malioboro, Keraton dan Tamansari yang merupakan salah satu tujuan wisata favorit wisatawan. Alun-alun Kidul Yogyakarta yang memiliki keunikan tersendiri dengan luas kawasan yang terbilang kecil tetapi memiliki aktivitas wisata yang kompleks sehingga beragam komponen dapat berinteraksi dengan baik dalam menciptakan kompleksitas atraksi wisata malam yang menarik dan tetap memiliki pengunjung yang banyak setiap harinya di Alun-alun Kidul Yogyakarta. Place centered mapping merupakan salah satu pemetaan perilaku pada behavior setting teknik yang digunakan untuk mengetahui sekelompok manusia memanfaatkan, menggunakan, dan mengakomodasikan perilakunya dalam suatu waktu pada tempat tertentu. Dengan beberapa langkah yaitu membuat sketsa tempat/setting yang meliputi seluruh unsur fisik yang diperkirakan mempengaruhi perilaku pengguna ruang, membuat daftar perilaku yang akan diamati serta menentukan simbol/tanda sketsa setiap perilaku, kemudian dalam kurun waktu tertentu, peneliti mencatat berbagai perilaku yang terjadi di tempat tersebut dengan menggunakan simbol-simbol di peta dasar yang telah disiapkan. Temuan yang didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi merupakan dengan adanya komunitas PAPARASI di Alun-alun Kidul maka kegiatan atraksi wisata malam berjalan dengan teratur dan terstruktur antara atraksi yang satu dengan atraksi lainnya. Hal ini terjadi karena PAPARASI mengkategorikan atraksi yang sejenis menjadi satu sub komunitas yang di atur oleh seorang ketua di masing-masing sub komunitas. Sehingga dengan adanya pengaturan yang di lakukan oleh PAPARASI menjadikan wisatawan yang datang pada lokasi penelitian tidak ditemukannya konflik negatif yang terjadi.
Alun-alun Kidul is one of the icons of the city of Yogyakarta aside from the Tugu Jogja, Malioboro, Keraton and Tamansari which are among the favorite tourist destinations of tourists. Alun-alun Kidul Yogyakarta which has its own uniqueness with a fairly small area but has a complex tourist activity so that various components can interact well in creating the complexity of attractive tourist attractions night and still have many visitors every day at the Alun-Alun Kidul Yogyakarta . Place centered mapping is one of the behavioral mapping in behavior setting techniques that are used to determine a group of humans make use, using and accommodating their behavior in a certain time at a certain place. With a few steps, namely sketching a place / setting that includes all physical elements that are expected to influence the behavior of space users, making a list of behaviors to be observed and determining symbols / signs of sketching of each behavior, then within a certain period of time, the researcher records various behaviors that occur at the place by using the symbols on the base map that have been prepared. The finding of the influencing factors is that with the PAPARASI community in Alun-alun Kidul, the night tourist attraction activities run regularly and are structured between one attraction and another. This happens because PAPARASI categorizes similar attractions into one sub-community managed by a chairman in each sub-community. So that with the arrangements made by PAPARASI, tourists who come to the research location do not find any negative conflicts that occur.
Kata Kunci : Atraksi Wisata Malam, Place Centered Map, dan Pengaturan Kegiatan Wisata