POPULISME ISLAM DALAM PILKADA DKI JAKARTA TAHUN 2017 DITINJAU DARI PERSPEKTIF FILSAFAT POLITIK HANNAH ARENDT

RAYNALD ALFIAN Y, Dr. Hastanti Widy Nugroho

2019 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Penelitian ini berjudul Populisme Islam dalam Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017 ditinjau dari Perspektif Filsafat Politik Hannah Arendt. Penulis dalam penelitian ini mencoba untuk menganalis populisme Islam di Indonesia menggunakan perspektif filsafat politik Hannah Arendt. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh dampak yang ditimbulkan oleh populisme Islam dalam kontestasi elektoral di Indonesia khususnya pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif kepustakaan dan metode penelitiannya dikategorikan sebagai penelitian refleksi filosofis terhadap permasalahan aktual. Bahan atau sumber materi penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur yang terdiri dari buku, jurnal, penelitian yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode intepretasi, heuristika, verstehen, kesinambungan historis dan deskripsi. Hasil dari penelitian ini adalah memaknai populisme Islam di Indonesia sebagai mobilisasi massa multi kelas untuk melawan elite yang dinilai serakah dengan menjadikan agama sebagai basis solidaritas dan pembentukan identitas politik bersama. Munculnya populisme Islam di Indonesia khususnya pada kontestasi elektoral, merubah tradisi demokrasi yang terdapat di Indonesia. Populisme Islam cenderung untuk mendorong lahirnya instrumentalisasi sentimen keagamaan yang ekslusif dan rasialis dalam kontestasi elektoral di Indonesia. Masuknya nilai-nilai privat dalam ruang publik menurut perspektif filsafat politik Arendt telah mereduksi makna politik, yaitu menjadikan aktivitas yang tidak lagi dicirikan dengan tindakan, kebebasan, partisipatoris, egaliter tetapi digantikan dengan pemenuhan kebutuhan kelompok, otorisasi keagaman, aturan dan birokrasi dalam agama.

This research was titled Islamic Populism on Local Election in DKI Jakarta 2017 reviewed from Political Philosophy of Hannah Arendt. Author in this research try to analyze Islamic populism in Indonesia reviewed from political phylosophy of Hannah Arendt. The purpose of this research is to knowing how far the effect of Islamic populism in electoral contestation on Indonesia especially on governor elections DKI Jakarta 2017. This research is a qualitative library research and the research model is categorized as a philosophical reflection research on actual problems. The data is taken from many books, journals, and scientific works that assiciated with the title of the research. This research is using philosophical reflection as a method. The analysis of this research is using interpretation methode, Heuristic, Verstehen, Historical continuity and description. The result of this research was an interpretation of the meaning of Islamic populism in Indonesia as a multi class mass mobilitation for against elite who was judging as a rapacious elites with used religion as a solidarity basic and a political identities. The rise of Islamic populism on electoral contestation was change democratic tradition in Indonesia. Islamic populism tending to push the rise of instrumentalization of religion sentiment which that was ekslusioner and racialist on electoral contestation. The infiltrate of privat things to the public according to Hannah Arendts political philosophy was reducted the meaning of politics, there are cause activity in public that characteize with action, freedom, partisipatory, egalitarian but change with serve the group need, religion authorization, the rules and birocratic of religion.

Kata Kunci : Populisme Islam, Hannah Arendt, Pilkada DKI, Kontestasi Elektoral/ Islamic Populism, Hannah Arendt, Pilkada DKI, Electoral Contestation