Kritik Schopenhauer atas Konsep Kehendak Bebas: Tinjauan Metafisika
MOH.FITRIYANSYAH, Dr.Rr Siti Murtiningsih
2019 | Skripsi | S1 FILSAFATPersoalan mengenai kehendak bebas merupakan hal yang sangat substansial dalam kehidupan manusia. Kehendak bebas adalah hal unik yang dimiliki oleh manusia. Oleh sebab itu, kehendak bebas kerap diasosiasikan dengan kebebasan. Dalam perkembangannya konsep kehendak bebas dikritik oleh aliran determinisme. Penelitian ini mencoba untuk menggali lebih dalam argumentasi deterministik dari filsuf yang hidup di paruh awal abad 19 bernama Arthur Schopenhauer. Jenis penelitian ini adalah historis faktual ketokohan. Jenis penelitian historis faktual ketokohan merupakan penelitian terhadap pemikiran seorang filsuf. Pemikiran Arthur Schopenhauer mengenai argumentasi deterministiknya dalam penelitian ini digali lewat karya-karyanya ataupun karya-karya mengenainya. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu pengumpulan data, pengelompokan data serta mengolah data ke dalam analisis. Pengolahan data atau analisis menggunakan empat unsure metodis, yaitu deskripsi, Interpretasi dan holistika serta heuristika. Penelitian ini secara garis besar menghasilkan dua kesimpulan pokok. Pertama, Schopenhauer mengkritik konsep kehendak bebas dengan mengajukan argumentasi deterministik. Argumentasi deterministik yang disusun Schopenhauer didasari atas ketidaksetujuannya terhadap tidak adanya pengaruh dari hal-hal di luar pikiran manusia dalam berkehendak. Kedua, Schopenhauer menunjukan bahwa motivasi adalah sebuah bukti bahwa dalam laku berkehendak manusia dipengaruhi oleh hal-hal di luar pikirannya. Dalam pemikiran Schopenhauer motivasi dalam laku berkehendak manusia timbul dari akibat hubungan subjek sebagai pemilik kesadaran dan objek sebagai sesuatu yang disadari.
The problem of free will is substantial thing in human lives. Also, free will is the only unique thing possessed by human. Therefore, free will is often associated with freedom. Yet, on discourse of freedom that way of thinking is attacked by determinism. This research basically tries to examine deterministic argumentation of Arthur Schopenhauer. A philosopher who had lived in early nineteenth century. This type of research is hictoric factual. A philosopher who being an object is Arthur Schopenhauer, especially about his deterministic argumentation. His thought explored through his works or works about him. This research was conducted in four steps, namelu collecting data, grouping data and processing data into analysis. Data processing or analysis uses four certain methods: description, interpretation, holistic and heuristics. The results of this research can be concluded with two main conclusions. First, Schopenhauer cricized the free will concept by proposing deterministic argument. The deterministic argument made by Schopenhauer is based on his disapproval of the absence of influence from things outside the human mind. Second, Schopenhauer shows that it is evidence that exists in behavior with regard to human by matter outside his mind. In Schopenhauer's thought motivation in human will arises from the relationship of the subject as the owner of consciousness and the object as something that is realized.
Kata Kunci : kehendak bebas, argumentasi deterministik, motivasi, hubungan subjek dengan objek