ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN ANAK PERUSAHAAN (CORPORATE PARENTING STRATEGY) (Studi kasus pada Self Regulatory Organization Pasar Modal Indonesia dan Anak Perusahaan)
RUTH YENDRA I, Herris B. Simandjuntak, Dr., M.M
2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Self Regulatory Organization (SRO) adalah institusi atau lembaga yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk mengatur para anggotanya. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) menetapkan 3 (tiga) lembaga di industri pasar modal Indonesia sebagai SRO yaitu Bursa Efek, Lembaga Kliring Penjaminan (LKP) dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Fungsi Bursa Efek dijalankan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Lembaga Kliring Penjaminan yang dijalankan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang dijalankan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Sampai dengan akhir tahun 2018, SRO telah memiliki 6 (enam) anak perusahaan yang dikelola bersama-sama yaitu PHEI, Indonesia SIPF, TICMI, IDX Channel, PEI dan IDX STI. Harapan SRO, masingmasing anak perusahaan dapat mencapai kemandirian finacial karena berkaitan dengan sustainability masing-masing anak perusahaan dalam menjalankan perannya yang sangat penting di industri pasar modal Indonesia. Namun dalam praktiknya, anak-anak perusahaan ini masih bergantung secara finacial terhadap SRO. Berdasarkan konsep corporate parenting strategy yang dikemukakan oleh Goold et al., (1994), penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara karakteristik SRO dengan anak-anak perusahaannya sehingga dapat dirumuskan parenting style yang tepat. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa PHEI dan TICMI posisinya berada di area heartland pada Parenting Fit Matrix. Berdasarkan hal tersebut maka parenting style yang cocok diterapkan oleh SRO untuk kedua anak perusahaan adalah strategic control. Sementara Indonesia SIPF berada di posisi edge of heartland sehingga parenting style yang cocok diterapkan adalah financial control. Pada area edge of heartland terlihat anak perusahaan memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi antara critical success factors dengan parenting characteristics, kemudian untuk kesesuaian antara parenting opportunities dengan parenting characteristics tergolong rendah. Dengan posisi SIPF berada pada area ini, terlihat bahwa perusahaan induk dalam pola pengasuhannya menciptakan hal yang dapat memberi nilai tambah, tetapi juga membuat beberapa hal yang dapat merusak nilai tambah itu sendiri.
Self Regulatory Organization (SRO) is an institution that is authorized by law to regulate its members. Capital Market Law No. 8 of 1995 stipulates 3 (three) institutions in the Indonesian capital market industry as SROs: the Stock Exchange, the Clearing Guarantee Institution (CCP) and the Depository and Settlement Institution (CSD). The function of the Stock Exchange is carried out by PT Indonesia Stock Exchange (IDX), the Clearing Guarantee Institution carried out by the Indonesian Clearing Guarantee Corporation (KPEI) and the Depository and Settlement Institution operated by the Indonesian Central Securities Depository (KSEI). Until the end of 2018, SRO has 6 (six) jointly managed subsidiaries namely PHEI, Indonesia SIPF, TICMI, IDX Channel, PEI and IDX STI. SRO hopes that each subsidiary can achieve financial independence because it is related to the sustainability of each subsidiary in carrying out its very important role in the Indonesian capital market industry. However, in practice, these subsidiaries still depend finally on SRO. Based on the concept of corporate parenting strategy proposed by Goold et al., (1994), this study was conducted to determine the level of compatibility between SRO characteristics with its subsidiaries so that appropriate parenting styles can be formulated. From the results of the analysis it can be concluded that PHEI and TICMI are in the heartland area of the Parenting Fit Matrix. Based on this, the suitable parenting style applied by SRO for the two subsidiaries is strategic control. While Indonesia SIPF is at the edge of heartland position so that the suitable parenting style is financial control. In the edge of heartland area, the subsidiary has a high level of conformity between critical success factors and parenting characteristics, then for compatibility between parenting opportunities and parenting characteristics is low. With SIPF's position in this area, it is seen that the parent company in its parenting pattern creates things that can add value, but also makes some things that can damage the added value itself.
Kata Kunci : Kata kunci: Self Regulatory Organization (SRO), Corporate Parenting Strategy, Critical Success Factors, Parenting Opportunities, Parenting Characteristic, dan Parenting Fit Matrix / Keywords: Self Regulatory Organization (SRO), Corporate Parenting Strat