EFFECTIVENESS OF ASSISTED COMMUNITY SELF-HELP (GOTONG-ROYONG) IN HOUSING IMPROVEMENT PROGRAM FOR THE POOR: A STUDY IN PURBALINGGA REGENCY, CENTRAL JAVA, INDONESIA
ARIS WIBOWO, Dr. Ambar Widaningrum, M.A.
2019 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIKProgram rehabilitasi rumah tidak layak huni adalah program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi jumlah rumah yang tidak memadai standar kelayakan hunian, dan mengurangi kemiskinan, karena sebagian besar rumah yang tidak layak huni ditempati oleh orang miskin. Sebagian besar rumah tangga berpenghasilan rendah di Kabupaten Purbalingga tinggal di rumah yang tidak layak huni yang ditandai dengan penggunaan bahan berkualitas rendah dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Namun, jumlah subsidi yang disediakan oleh pemerintah tidak mencakup semua biaya perbaikan rumah. Ada perdebatan seputar efektivitas program ini mengenai pencapaiannya terhadap tujuan program tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas gotong-royong swadaya masyarakat dalam program rehabilitasi rumah tidak layak huni di Kabupaten Purbalingga, serta mengevaluasi pencapaian program terkait dengan tujuannya dalam hal meningkatkan kualitas rumah dan perubahan kondisi keuangan rumah tangga setelah tinggal di rumah yang direhabilitasi. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan survei tatap muka menggunakan kuesioner, serta wawancara semi-terstruktur dan observasi. Studi ini menunjukkan bahwa gotong-royong masih ada dan dipraktikkan oleh masyarakat dalam rehabilitasi rumah tidak layak huni. Namun, karena kurangnya keterampilan dalam membangun rumah, para penerima program bantuan harus mempekerjakan tukang bangunan untuk merehabilitasi rumah mereka. Hasil dari program ini bervariasi dalam hal peningkatan fisik di tiga bagian perumahan utama. Selain itu, tinggal di perumahan yang direhabilitasi memiliki sedikit atau tidak ada efek pada peningkatan pendapatan dan pengurangan pengeluaran rumah tangga, bahkan beberapa penerima manfaat harus berhutang untuk menutupi biaya rehabilitasi perumahan. Hal ini bertentangan dengan harapan pemerintah daerah bahwa bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni akan membantu keluarga dalam mengurangi pengeluaran mereka khususnya pada sektor perumahan, sehingga memungkinkan mereka untuk memiliki lebih banyak uang yang tersedia untuk dibelanjakan untuk kebutuhan lain.
The inadequate housing rehabilitation program is a government program that aims� to reduce the number of inadequate houses, and alleviate poverty, as most inadequate houses are occupied by the poor. Most of the low-income households in Purbalingga regency live in inadequate housing, which characterized by the use of low-quality materials and inadequate sanitation facilities. However, the amount of subsidies provided by the government does not cover all the costs of housing repairs. There has been debate surrounding the effectiveness of this program regarding the objectives of this program in terms of meeting objectives. The study aimed to evaluate the effectiveness of assisted community self-help �gotong-royong� within inadequate housing rehabilitation program in Purbalingga regency. It also evaluates the achieved goals of the program in terms of improving the housing quality and the changes in the households� financial condition after living in the rehabilitated house. In collecting data, this study uses face to face survey using a questionnaire, as well as semi-structured interviews and observation. The study suggests that gotong-royong still exists and is practiced by the society, particularly in the phase of rehabilitating inadequate housing. However, due to the lack of skill in building house, the beneficiaries employ professional builder to rehabilitate their house. The results of this program are varied in terms of the physical improvement in the three main housing parts. Moreover, living in rehabilitated housing has little or no effect on income increment and household expenditure reduction, even some of the beneficiaries made a debt to cover the housing rehabilitation cost. It was contrary to the local government�s expectation that subsidizing housing improvements would assist families in decreasing their housing expenditure, thereby enabling them to have more money available to spend on other needs.
Kata Kunci : Housing Policy, Adequate Housing, Assisted community self-help, Housing Improvement