Ageing Farmers Issue and Youth Engagement Program in Agriculture Sector: A Case Study of PATRA Community

NOVIAN PAMUNGKAS, Dr. Nunuk Dwi Retnandari, MS.

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Penuaan petani telah menjadi fenomena dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Semakin sedikit generasi muda yang bekerja di sektor pertanian sebagai petani sebagai akibat dari stigma negatif yang telah melekat pada sektor pertanian. Petani dipandang sebagai profesi rendahan dan tidak bergengsi, profesi petani dianggap sebagai pekerjaan kotor, strata sosial rendah, dan tidak memiliki masa depan. Fenomena ini juga terjadi di Indonesia, meskipun sektor pertanian memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih hanya sedikit dari pemuda yang bekerja di sektor ini. Kurangnya pengetahuan yang diberikan kepada mereka sejak mereka masih di sekolah dipandang sebagai salah satu alasan anak muda berpikir negatif tentang pertanian. Memberikan pengetahuan tentang pertanian melalui pendidikan dan pelatihan non formal adalah salah satu cara untuk menumbuhkan minat generasi di sektor pertanian. PATRA (Pelatihan Anak Tani RemajA) adalah kegiatan pelatihan pertanian non formal yang diprakarsai oleh seorang instruktur pertanian di Kabupaten Bondowoso, Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2003, yang berfokus pada memberikan pengetahuan tentang pertanian kepada kaum muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi kaum muda yang memilih pertanian sebagai mata pencaharian dan peran komunitas pertanian (PATRA) serta untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam regenerasi petani berdampak positif terhadap motivasi generasi muda di bidang pertanian. Metode kualitatif( studi kasus) dipilih sebagai desain penelitian untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang keterlibatan generasi muda dalam pertanian. Penelitian ini dilakukan di dua kabupaten (Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Bojonegoro) di Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan pertanian memberi pengaruh pada motif dan minat kaum milenial untuk terlibat dalam pertanian. Milenial ini (anggota PATRA) juga memperhatikan bahwa pertanian sangat penting bagi kehidupan. Perhatian besar oleh pemerintah menarik generasi muda untuk terlibat pertanian dapat merangsang motivasi mereka untuk bekerja di pertanian.

Aging farmers has been a worldwide phenomenon either in developed or developing countries. Less and less of the young generation working in the agriculture sector as farmers in consequence of negative stigma that has been attached to it. Farmers are the lowest and not prestigious profession, the farmer's profession is considered dirty work, low in social strata, and has no future. The phenomenon is also happening in Indonesia, even though agriculture sector has a significant contribution to Gross Domestic Product (GDP) still only a few of the youth willingly working in this sector. The lack of knowledge given to them since they were in school is seen as one of the reasons young people think negatively about agriculture. Providing knowledge about agriculture through formal education and training is one way to foster the interest of generations in the agricultural sector. PATRA (Pelatihan Anak Tani RemajA) is an agricultural training activity initiated by an agricultural instructor in Bondowoso regency, East Java Province since 2003, which focus on giving knowledge about agriculture to the youth. This study aims to elaborate the motivation of young people who choose agriculture as a livelihood and the role of agricultural community (PATRA) and to find out the policies carried out by the government for farmers' regeneration would affect positively to the young generation motivation in agriculture. Qualitative method (case study) is chosen as the research design to explore in depth narratives about the involvement of the young generation in agriculture. This research was conducted in two regencies (Bondowoso Regency and Bojonegoro Regency) in East Java Province. The determinant factor of the research location is based on the contribution of agriculture products (rice) to the total national production. The results of this study indicate that internal and external factors (education, family, social economy, socialization, technology, government support) have a significant influence on the motives and interest of the millennials. These millennials (PATRA members) also notice that agriculture has great importance for life. Huge attention by the government in attracts young generation to engage agriculture may become the boost in the farmer regeneration process.

Kata Kunci : Kata kunci: Pertanian, generasi muda, motif, minat, pertanian, pelatihan, PATRA