Evaluasi Luaran Fungsional Pasien Hirschsprung Pasca Redo Pull-Through

RIZQI RACHMA DEWI, dr. Gunadi, Sp.BA, Ph.D; Dr. dr. Akhmad Makhmudi, Sp.B, Sp.BA; dr. Andi Dwihantoro, Sp.B, Sp.BA (K), FICS

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Penyakit Hirschsprung (HSCR) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan gagalnya migrasi krista neuralis pada sistem gastrointestinal. Saat ini, terapi definitif pasien HSCR adalah operasi pull-through, antara lain dengan teknik Swenson, Duhamel, Soave, dan Trans-anal Endorectal Pull-Through (TEPT). Meskipun tindakan pembedahan tersebut sangat efektif, masih dapat muncul berbagai komplasi yang menyebabkan perlu dilakukannya operasi pull-through ulang atau redo pull-through. Tujuan: Untuk mengetahui luaran fungsional pasien HSCR pasca redo pull-through di RSUP Dr. Sardjito. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data melalui rekam medis. Subjek penelitian adalah pasien HSCR yang menjalani redo pull-through di RSUP Dr. Sardjito periode Januari 2013 � September 2019. Luaran fungsional pasien kemudian dievaluasi menggunakan klasifikasi Krickenbeck yang menilai tiga aspek yaitu gerakan usus volunter (Voluntary Bowel Movement/VBM), soiling, dan konstipasi. Hasil: Terdapat 10 pasien yang menjalani redo pull-through di RSUP Dr. Sardjito. Lima pasien menjalani pull-through pertama dengan teknik Soave dan lima pasien yang lain dengan teknik TEPT. Seluruh pasien memiliki keluhan gejala obstruktif. Lima pasien memiliki indikasi redo pull-through berupa residual aganglionosis dan lima pasien lain dengan indikasi striktur rekti. Redo pull-through kemudian dilakukan dengan 8 pasien menjalani teknik Duhamel dan 2 pasien dengan teknik Soave. Di antara 10 pasien, 3 pasien masih terpasang stoma sehingga tidak dapat dievaluasi luaran fungsional. Pada 7 pasien yang lain, seluruhnya memiliki gerakan usus volunter yang baik dan tidak ada konstipasi. Terdapat 2 pasien dengan soiling grade 1. Terdapat 4 pasien dengan komplikasi pasca redo pull-through yaitu 3 pasien dengan iritasi perianal dan 1 pasien dengan komplikasi yang kompleks sehingga memerlukan operasi lanjutan. Kesimpulan: Pasien yang menjalani redo pull-through memiliki luaran fungsional yang baik, khususnya dari aspek gerakan usus volunter dan tidak adanya konstipasi.

Background: Hirschsprung's Disease (HSCR) is a congenital disorder caused by failure of neural crest migration to the gastrointestinal tract. Current definitive treatment for HSCR patients is pull-through surgery including Swenson, Duhamel, Soave, and Trans-anal Endorectal Pull-Through (TEPT) techniques. Although pull-through procedure is very effective, various complications can occur which require further redo pull-through. Objectives: To determine the functional outcome of HSCR patients who underwent redo pull-through at RSUP Dr. Sardjito. Method: Data from this descriptive observational study are collected from medical records. Subjects were HSCR patients who underwent redo pull-through at RSUP Dr. Sardjito on January 2013 - September 2019. Patients' functional outcome is then evaluated using Krickenbeck classification which assesses Voluntary Bowel Movement (VBM), soiling, and constipation. Results: There are 10 patients who underwent redo pull-through surgery at RSUP Dr. Sardjito. Five patients underwent the first pull-through with Soave technique and the other five patients underwent TEPT technique. All patients had obstructive symptoms. Half of the subjects had residual aganglionosis and the rest has rectal stricture as the indication of redo pull-through. Redo was then performed. Eight patients underwent Duhamel technique and 2 patients underwent Soave technique. Three patients still have stoma afterward, therefore functional outcomes couldn't be evaluated. Among 7 patients, all have good VBM and no constipation. There are 2 patients with grade 1 soiling. Four patients have complications, where 3 patients with perianal irritation and 1 patients with complex complications require further surgery. Conclusion: Patients undergoing redo pull-through have good functional outcomes, particulary on the aspect of voluntary bowel movement and the absence of constipation.

Kata Kunci : gerakan usus volunter, konstipasi, luaran fungsional, penyakit Hirschsprung, redo pull-through, soiling