PERBANDINGAN LUARAN PASIEN DEWASA NON CARDIAC DENGAN TRIASE EMERGENCY SEVERITY INDEX LEVEL 1 DAN TRIASE MERAH SEBELUM DAN SESUDAH OPERASIONAL TIM RESUSITASI DI IGD RSUP DR SARDJITO

ACHMAD SULCHAN H, DR. Med. dr. Untung Widodo, Sp.An, KIC; DR. dr. Djayanti Sari, Sp.An, M.Kes, KAP

2019 | Tesis-Spesialis | ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

Latar Belakang: Prinsip pelayanan di IGD adalah mengutamakan penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya, atau yang biasa disebut triase. Ruang resusitasi adalah suatu ruangan dengan sistem yang memungkinkan kesiapan yang cepat dari personel, peralatan, maupun obat-obatan untuk penatalaksanaan pasien dengan gawat darurat sehingga pasien dapat ditangani dengan optimal. Ruang resusitasi di RSUP Dr. Sardjito telah beroperasional sejak januari 2015 dan sejak awal beroperasionalnya, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap ruangan tersebut maupun tim yang bekerja di dalamnya. Tujuan: Mengetahui bagaimana perbandingan luaran pasien dewasa non cardiac dengan Emergency Severity Index Level 1 sebelum dan sesudah operasional tim resusitasi di IGD RSUP Dr Sardjito. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan rancangan kohort retrospektif. Protokol penelitian telah disetujui Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM. Sampel dipilih menggunakan metode non-probability sampling dengan cara konsekutifselama kurun waktu tertentu. Pasien dengan triase Emergency Severity Index 1 non Cardiac yang datang ke IGD pada tahun 2014-2015 dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sebelum ruang resusitasi (tahun 2014) dan sesudah ruang resusitasi (tahun 2015). Data dianalisis menggunakan Chi Square dengan alternatif menggunakan uji Fisher atau Kolmogorov-smirnov. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan data dari 251 pasien, sebanyak 125 pasien sebelum ruang resusitasi terbentuk (2014), 126 pasien setelah ruang resusitasi terbentuk (2015). Luaran pasien meninggal baik di IGD, 24 jam, maupun saat keluar Rumah Sakit tidak menunjukkan perbedaan setelah terbentuknya ruangan resusitasi.Response time dan durasi rerusitasi menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05), sebelum dan sesudah operasional ruang resusitasi, yaitu response time yang lebih cepat dan durasi resusitasi yang lebih pendek. Sedangkan skor REM untuk kedua kelompok tidak berbeda bermakna. Pada kelompok pasca tim resusitasi sebagai leader, penggunaan LOC 3 pasca resusitasi meningkat sedangkan LOC 1 menurun. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan luaran pasien sebelum dan sesudah operasional tim resusitasi di IGD RSUP DR Sardjito. Kata Kunci : Instalasi Gawat Darurat, Ruangan resusitasi, Angka kematian, Triase

management based on the level of emergency, commonly known as triage. Resuscitation room is a room with system that allows fast response of emergency patients because the readiness of personnel, equipment, and medicines. Resuscitation room at RSUP Dr. Sardjito has been operating since January 2015 and yet has never been evaluated. Therefore this reasearch aim to compare the outcomes of non cardiac adult patients with Emergency Severity Index Level 1, before and after the formation of resuscitation room at the Dr Sardjito General Hospital. Methods: This study was an observational analytic study using a retrospective cohort design. The study protocol was approved by the Research Ethics Commission of the Faculty of Public Health and Nursing UGM. Samples were chosen using the non-probability sampling method in a consecutive manner over a certain period of time. Non cardiac patients with Emergency Severity Index 1 who came to the emergency room in 2014-2015 were divided into 2 groups, which are before the resuscitation room (2014) and after the resuscitation room (2015). Collected data were analyzed using Chi Square with alternatives using the Fisher or Kolmogorov-smirnov test. Results: In this study data were obtained from 251 patients, 125 patients before the resuscitation room was formed (2014), 126 patients after the resuscitation room was formed (2015). Outcomes observed showed patients mortality in the emergency room, in 24 hours, also in the hospital showed there was no different in mortality rates after the resuscitation room was formed. The response time and duration of resuscitation were significantly decreased (p <0.05), after the operation of the resuscitation room, were shown as faster response times and shorter duration of resuscitation. Conclussion: There was no different in mortality rates after the resuscitation room was formed at RSUP Dr. Sardjito Emergency Department.

Kata Kunci : Keyword:Emergency Department, Resuscitation room, Mortality Rate, Triage