Karakteristik Direktur Utama dan Kualitas Laba dalam Perspektif Variasi Pola-pola Aliran Kas
POPPY NURMAYANTI M, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA;Fuad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D., C.A;Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ph.D
2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU AKUNTANSIPenelitian ini menguji pengaruh karakteristik direktur utama terhadap kualitas laba dalam perspektif variasi pola-pola aliran kas. Sampel penelitian ini adalah 702 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 hingga 2016. Hipotesis penelitian, analisis sensitivitas, dan analisis tambahan diuji dengan menggunakan analisis Ordinary Least Square (OLS). Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori upper echelon. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik direktur utama memengaruhi variasi kualitas laba pada tahap siklus hidup introduction-growth dan mature. Kualitas laba diestimasi dari dua proksi kualitas laba yaitu kualitas akrual dan manajemen laba dari aktivitas riil. Secara spesifik, penelitian ini menemukan bahwa beberapa karakteristik direktur utama (keahlian keuangan, tingkat pendidikan, pengetahuan bisnis, karir profesional, dan asal) cenderung lebih melakukan manajemen laba akrual pada tahap introduction-growth. Temuan ini mengindikasikan bahwa kualitas laba yang dilaporkan oleh direktur utama dengan karakteristik tersebut adalah rendah pada tahap introduction-growth. Selanjutnya, beberapa karakteristik direktur utama (pengetahuan bisnis, karir profesional, dan tenur) cenderung lebih melakukan manajemen laba akrual pada tahap mature. Ini mengindikasikan bahwa kualitas laba yang dilaporkan oleh direktur utama dengan karakteristik tersebut adalah rendah pada tahap mature. Sementara, direktur utama pendiri melaporkan kualitas laba yang tinggi pada tahap mature. Direktur utama yang memiliki pengetahuan bisnis cenderung lebih melakukan manajemen laba dari aktivitas laba riil pada tahap mature. Temuan ini mengindikasikan bahwa direktur utama yang memiliki pengetahuan bisnis melaporkan kualitas laba yang rendah pada tahap mature. Selanjutnya, direktur utama yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan direktur utama pendiri melaporkan kualitas laba yang tinggi pada tahap mature. Namun, hanya direktur utama yang memiliki keahlian keuangan yang melaporkan kualitas laba yang tinggi pada tahap introduction-growth. Lebih lanjut, kualitas karakteristik direktur utama yang tinggi dapat menekan terjadinya manajemen laba dari aktivitas riil pada tahap mature. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kualitas laba yang tinggi dilaporkan oleh direktur utama yang memiliki kualitas karakteristik yang tinggi pada tahap mature. Sementara, direktur utama dengan kualitas karakteristik yang tinggi melaporkan kualitas laba yang rendah pada tahap mature dan introduction-growth (diproksi dengan manajemen laba akrual).
This research examines the influence of president director characteristics on earnings quality in a cash flow pattern variance perspective. This sample is based on 702 the manufacturing companies that were listed in the Indonesia Stock Exchange from 2010 until 2016. The research hypotheses, sensitivity analysis, and additonal analysis were examined by using Ordinary Least Square (OLS) analysis. This research primarily employed upper echelon theory. Overall, the results indicate that the characteristics of the president director influence variations in earnings quality at the introduction-growth and mature life cycle stages. Earnings quality is estimated from two earnings quality proxies namely accrual quality and real earnings management. Specifically, the results show that several characteristics of president director (financial expertise, level of education, business knowledge, professional career, and origin) are more likely to engage accrual earnings management at the introduction-growth stage. These findings will in turn affect the company's earnings quality is low at the introduction-growth stage. Meanwhile, some characteristics of president director (business knowledge, professional career, and tenure) are more likely to engage accrual earnings management at the mature stage. This indicates that low earnings quality reported by president director with these characteristics at the mature stage. However, only the founding president director reported high earnings quality at the mature stages. President director who has business knowledge more likely to engage more real earnings management at the mature stage. This finding indicates that president director who has business knowledge reports low earnings quality at the mature stage. Furthermore, president director who has a higher level of education and founding president director reports high earnings quality at the mature stage. However, only the president director who has financial expertise reports high earnings quality at the introduction-growth stage. Furthermore, the high quality characteristics of the president director can reduce real earnings management at the mature stage. The results of this study indicate that high earnings quality is reported by the president who has a high quality characteristics at the mature stage. Meanwhile, president director with high quality characteristics reported low earnings quality at the mature and introduction-growth stages (proxy with accrual earnings management).
Kata Kunci : karakteristik direktur utama, kualitas laba, manajemen laba akrual, manajemen laba dari aktivitas riil, tahap siklus hidup perusahaan, president director characteristics, earnings quality, accrual earnings management, real earnings management, company lif