Aplikasi Pyraclostrobin dan Fluxapyroxad pada Fase Pembentukan Buah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Saat Musim Hujan

ANDHYKA SHAPUTRA, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 AGRONOMI

Cabai merupakan komoditas yang penting di Indonesia namun produksi cabai tiga tahun terakhir masih fluktuatif. Hal ini tidak sejalan dengan tren konsumsi cabai masyarakat yang terus meningkat. Salah satu penyebab penurunan produksi tanaman cabai adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici yang menyerang pada bagian buah tanaman. Oleh karena itu perlu ada pengendalian penyakit antraknosa secara kimiawi dengan menggunakan fungisida pyraclostrobin dan fluxapyroxad, selain itu ada potensi dari fungisida ini sebagai pemacu pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan dosis pyraclostrobin dan fluxapyroxad terbaik yang diaplikasikan pada fase pembentukan buah untuk meningkatkan kesehatan tanaman, pertumbuhan dan hasil cabai keriting (Capsicum annuum L.) saat musim hujan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) terdiri dari 5 perlakuan yaitu tanpa fungisida, fungisida pyraclostrobin dan fluxapyroxad dengan dosis 150 ml/ha, 200 ml/ha, dan 250 ml/ha, serta mankozeb 1,5 kg/ha. Aplikasi dilakukan sebanyak 4 kali saat 8 mst, 9 mst, 10 mst, dan 11 mst. Variabel yang diamati yaitu mikro klimat, pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Data dianalisis dengan analisis varians dengan alfa 5%, apabila berbeda nyata antar rerata perlakuan, dilakukan uji lanjut menggunakan HSD-Tukey dengan alfa 5%. Penelitian ini menghasilkan pengaruh positif pada pertumbuhan yaitu pada perlakuan pyraclostrobin dan fluxapyroxad (PF) 150 ml/ha dapat meningkatkan jumlah bunga pada 11 mst sampai 14 mst sebesar 27,49% dan jumlah buah cabai saat 11-14 mst meningkat paling tinggi yaitu sebesar 36,4%. Fungisida PF 150 ml/ha meningkatkan bobot buah total saat panen sebesar 14,61% dan ukuran buah saat panen meningkat sebesar 8,06%. Tanaman cabai yang diberi perlakuan fungisida PF 150 ml/ha lebih sedikit diserang jamur Colletotrichum capsici yang menyebabkan penyakit antrkanosa sehingga produktivitasnya tanaman dapat meningkat sebesar 14,54%. Kesimpulan dari hasil yaitu fungisida pyraclostrobin dan fluxapyroxad 150 ml/ha meningkatkan bobot segar buah total saat panen sebesar 4,65 kg atau lebih tinggi 14,61% terhadap kontrol dan produktivitas tanaman menjadi 8,98 ton/ha atau lebih tinggi 14,54% terhadap kontrol.

Red chili is an important commodity in Indonesia, but in the last three years chili production still fluctuate. This is not in line with the increasing trend chili's consumption. Anthracnosa Fungus (Colletotrichum sp.) one of causes of chili production decreased that attacked the fruit. Therefore that chemical control such as pyraclostrobin and fluxapyroxad fungicides can be applied. This fungicides has been reported to give an growth stimulant to plant. The purpose of this study was to determine the best dose of pyraclostrobin and fluxapyroxad applied in the generative phase to improve health, growth, and yield of red chili during rainy season. The design of this study was a Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of 5 treatments of fungicide pyraclostrobin and fluxapyroxad i.e a dose of 150 ml/ha, 200 ml/ha, 250 ml/ha, mankozeb 1.5 kg/ha and control (without fungicide). Application of fungicide pyraclostrobin and fluxapyroxad was carried out 4 times during 8 mst, 9 mst, 10 mst, and 11 mst. Variables observed were microclimate, growth and yield of chilli plants. Data were analyzed by analysis of variance with alpha 5%, if there was significantly different between treatment, further tests were performed using HSD-Tukey with alpha 5%. The results showed a positive effect on growth with treatment of PF fungicide 150 ml/ha which increased the amount of flowers at 11 mst to 14 mst by 27.49% and the number of chilies at 11-14 mst by at 36.4% compared to control. PF 150 ml/ha increased total fruit weight at harvest at 14.61% and fruit size at harvest increased at 8.06% compared to control. Treatment of PF 150 ml/ha also effected less infection by the fungus Colletotrichum capsici which causes anttracnose disease. Application of PF 150 ml/ha increased the productivity of chili plants 8,98 ton/ha or increased by 14.54% compared to control. It was concluded that pyraclostrobin and fluxapyroxad fungicide 150 ml/ha could increase higher the total fresh fruit weight at harvest by 4.65 kg or 14.61% than that of in control and crop production by 8,98 ton/ha or 14.54% higher than that of in control.

Kata Kunci : pyraclostrobin, fluxapyroxad, cabai, antraknosa