Laporkan Masalah

Does the Food Price Volatility Drive the Out Migration in Indonesia?

FANDI GUNAWAN, Prof. Toyohoko Matsubara ; Prof. David Flath

2019 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Melonjaknya harga pangan dunia mempengaruhi kondisi ekonomi terutama negara-negara berkembang. Harga pangan yang tinggi akan meningkatkan kemiskinan pada rumah tangga konsumen netto tetapi tidak dengan produsen netto (Warr & Yusuf, 2013). Volatilitas harga mengakibatkan ketidakpastian tentang harga pangan di masa depan. Di bawah teori New Economic of Labour Migration (NELM), migrasi muncul sebagai strategi adaptif yang dipilih oleh rumah tangga untuk mendiversifikasi aliran pendapatan dan risiko (Entwistle et all, 2016). Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana harga, volatilitas harga, dan pendapatan mempengaruhi keputusan rumah tangga untuk bermigrasi. Dengan menggunakan data migrasi dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) dan harga beras yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia, penelitian ini diestimasi dengan panel logit fixed effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran per kapita, harga beras dan sensitivitas harga (yang diukur dengan koefisien variasi) secara statistik signifikan mempengaruhi migrasi. Dengan melakukan estimasi lanjutan dengan menggunakan Marginal Effects at the Means (MEM), Average Marginal Effects (AME) dan Marginal Effects on Representative Values (MER) dan memperoleh hasil ukuran efek pada semua variabel utama signifikan secara statistik tetapi nilainya kecil. Timmer (2004) menyatakan bahwa harga beras harus pada tingkat normal dan stabil yang dapat menyelaraskan kepentingan dari produsen dan konsumen. Kebijakan menstabilkan harga yang diperlukan adalah seperti instrumen stabilisasi berbasis perdagangan stok penyangga. Kebijakan lain adalah peningkatan kesejahteraan dan program pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga. Menerapkan jaring pengaman sosial, transfer tunai langsung dan tanpa syarat, dan pemberdayaan tenaga kerja akan memberikan harapan baru bagi rumah tangga miskin.

Soaring world food price affect economy conditions especially developing countries. Higher food prices would apparently increase poverty on net purchasers of food households but reduce it among net sellers (Warr & Yusuf, 2013). Price volatility instils a degree of uncertainty about future food prices. Under the new economics of labor migration (NELM), migration emerges as an adaptive strategy chosen by households to diversify income streams and risks (Entwistle et all, 2016). This research is conducted to examine how price, price volatility and income affect the decision of migrate. Using migration data was collected from The Indonesian Family Life Survey (IFLS) whereas rice price was obtained from Statistics Indonesia Agency, panel logit with fixed effect model is run. The result shows that per capita expenditures, rice price and price sensitivity (which measured by the coefficient variation of rice price times rice price) are statistically significant affecting migration. By conducting Marginal Effects at the Means (MEM), Average Marginal Effects (AME) and Marginal Effects on Representative Values (MER) estimation, the effects sizes of all interest variables are statistically significant but small. Timmer (2004) stated that rice price should be at normal and stable level which could harmonized the interest from producers and consumers. Stabilizing price policies such as buffer stock trade-based stabilization instruments. Another policy is welfare improvement and poverty alleviation programs to improve household economy. Applying social safety net, direct and unconditional cash transfers, and labor empowerment will give a new hope for poor households.

Kata Kunci : migration, food price, price volatility, poverty, welfare

  1. S2-2019-417120-abstract.pdf  
  2. S2-2019-417120-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-417120-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-417120-title.pdf