Laporkan Masalah

DISCRETION IN PUBLIC PROCUREMENT IN INDONESIA: REGRESSION DISCONTINUITY ANALYSIS

ANDRIYANTO, Dr. Jafar Suryomenggolo

2019 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Dalam penelitian ini, kami menganalisa apakah dan bagaimanakah diskresi yang dimiliki oleh pengguna anggaran (PA) mempengaruhi jumlah peserta lelang dan efisiensi anggaran yang dibayarkan pemerintah. Kami menggunakan regresi diskontinuitas (RD) desain dengan mengeksploitasi ambang batas yang muncul dalam peraturan pengadaan barang/jasa di Indonesia. Pekerjaan dengan harga perkiraan sendiri (HPS) di atas ambang batas harus mengimplementasikan lelang terbuka. Pekerjaan di bawah ambang batas dapat menggunakan lelang terbatas, di mana PA memiliki diskresi dalam memilih penyedia jasa yang diundang untuk berpartisipasi. Temuan utama kami adalah bahwa diskresi menyebabkan jumlah peserta lelang menjadi berkurang dan efisiensi anggaran menjadi lebih rendah. Kami menemukan bahwa lelang terbuka mempengaruhi efisiensi anggaran melalui jumlah peserta lelang. Oleh karena itu, kami menyarankan agar pemerintah mendorong PA untuk memprioritaskan tender terbuka sebagai prosedur pengadaan barang/jasa, karena efisiensi anggaran dari penerapan lelang terbuka mengungguli biaya untuk mengevaluasi dokumen penawaran. Selain itu, untuk mengurangi bid ringing dalam lelang terbatas, kami menyarankan penerapan data driven selection suppliers sebagai pengganti diskresi.

In the present study, we document whether and how a buyer's discretionary power causally affects entry and rebates of public procurement. We employ a regression discontinuity (RD) design by exploiting the threshold appearing in the Indonesian procurement law. Works with a reserve price above the threshold must be awarded through an open auction. Works below the threshold can be awarded through a restricted auction, where public buyers have discretionary power to select invited suppliers to participate. Our main finding is that the buyer's discretion induces less entry and lower winning rebates. We find that the number of bidders is the channel through which open auctions affect wining rebates. Therefore, we suggest that the government should encourage public buyers to prioritize an open tender as awarding procedure, because the rebates due to the implementation of open auctions outperform its screening costs. Additionally, to alleviate bid ringing in a restricted auction, we suggest the implementation of data-driven selection suppliers as a substitution of buyer's discretion.

Kata Kunci : procurement, discretion, restricted auctions, regression discontinuity

  1. S2-2019-417103-abstract.pdf  
  2. S2-2019-417103-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-417103-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-417103-title.pdf