PERAN AFRICAN UNION DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SIPIL SOMALIA: PENERAPAN PRINSIP RESPONSIBILITY TO PROTECT

ARIGHI PRADANA, Dr. Dafri Agussalim

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Skripsi ini membahas tentang konflik Somalia, konflik berkepanjangan yang berdurasi akan mencapai 3 dasawarsa dimulai dari tahun 1991 dan berpotensi menimbulkan spillover effect di kawasan Afrika. Somalia sendiri merupakan failed state dimana tidak ada pemerintahan berdaulat dan berlegitimasi yang dapat mengatur rakyatnya sehingga kekosongan tersebut diperebutkan dan dimanfaatkan beberapa klan politik serta organisasi radikal untuk mempengaruhi sistem masyarakat di Somalia. Pada 2007, African Union sebagai organisasi regional Afrika melakukan intervensi terhadap konflik Somalia, yang dapat dijelaskan menggunakan prinsip Responsibility to Protect yang menekankan bahwa setiap negara memiliki kewajiban dalam melindungi masyarakatnya dari segala bentuk genosida, kejahatan perang serta pelanggaran ham dalam skala yang besar, dan apabila negara tidak mau atau tidak mampu untuk melakukannya, maka komunitas internasional secara normatif bisa mengambil tindakan intervensi. Selama pelaksanaannya, African Union melalui AMISOM menjalankan Responsibility to React dan Responsibility to Rebuild melalui komponen militer, polisi, dan sipil. Intervensi African Union selama periode 2007-2018 membawa dampak positif bagi Somalia dengan berkurang drastisnya kekerasan, keberhasilan institusi negara seperti pemerintahan, polisi, dan tentara nasional untuk bekerja secara mandiri, dan keberhasilan dalam mengadakan pemilu yang adil.

This thesis discusses about The Somali conflict, a prolonged conflict that lasts for about 3 decades, started at 1991 and has caused a spillover effect in the African region. Somalia itself is a failed state where there is no sovereign and legitimate government to rule. The power vacuum has been contested by some political clans and radical organization to rule the community system in Somalia. In 2007, the African Union, as a authorized regional organization intervened the conflict which can be explained using Responsibility to Protect doctrine or principle which emphasizes that every country has an obligation to protect its people from all kinds of genocide, war crimes and large scale human rights violation. If the state is unable or unwilling to solve, the international community can normatively take action. During the implementation, African Union through Amisom, its peace support operation, carries out Responsibility to React and Responsibility to Rebuild using its military, police, and civil component. The African Union intervention during 2007-2018 period had positive impacts on Somalia with a drastic reduction in violence, effective work of the national institution such as the government, police, and military, and successful in holding fair elections.

Kata Kunci : Konflik sipil Somalia, African Union, Responsibility to Protect, Politik Klan, Counter-insurgency