PEMBUATAN PETA DIGITAL PERSEBARAN KASUS DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

MARHABAN F, Marko Ferdian Salim, S.K.M, M.P.H.

2020 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Pada Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta ditemukan sejumlah 14 penderita DBD yang terjadi pada tahun 2017. Selain itu, Wilayah Kerja unit Puskesmas Gondokusuman II tersebut merupakan wilayah tergolong katergori endemis. Diketahui petugas puskesmas dalam pengolahannya hanya bentuk tabel dan diagram. Sehingga data tersebut kurang informatif. Oleh karena itu, diperlukan SIG untuk pengelolaan data yang lebih informatf. Tujuan : Membuat peta digital Persebaran Kasus Demam Berdarah dengan Sistem Informasi Geografis di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta, berserta buku panduan penggunaanya. Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah Perancangan. Subjek Penelitian adalah Petugas surveillans puskesmas. Objek Penelitian adalah proses kegiatan pembuatan peta digital dengan cara melakukan pengumpulan data yang diperoleh untuk didapatkan titik koordinat penderita. Instrumen yang digunakan adalah Pedoman Wawancara, Ceklist Observasi, Ceklist Dokumentasi, recorder, dan Mobile Topographer Hasil : Peta digital persebaran kasus DBD telah berhasil dibuat sesuai dengan identifikasi kebutuhan dengan menggunakan SIG. Peta yang dhasilkan yaitu berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, jenis kelamin, dan umur. Perancang juga menghasilkan buku panduan untuk memandu petugas surveilans dalam pembuatan peta menggunakan program Quantum GIS. Kesimpulan : Menghasilkan peta persebaran kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II tahun 2017, dengan adanya buku panduan kerja penggunaan peta digital berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, dan Kepadatan Penduduk. Sebaiknya petugas surveilans dalam pembuatan petanya dilaksanakan secara rutin guna untuk tujuan pengambilan keputusan dalam penanganan tindakan promotif dan preventif untuk wilayah endemis terhadap kasus DBD dan penyakit menular lainnya.

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the Aedes Aegypti mosquito. In the Puskesmas Gondokusuman II in Yogyakarta, there are 14 patient of DHF were found in 2017. In addition, area of work in the Puskesmas Gondokusuman II is an area classified as endemic. Also, It is known that the staff only process tables and diagrams in their work. So the data is not informative enough. Therefore, GIS is needed for more informal data management. Objective: Make a digital map of the distribution of cases of Dengue Fever with Geographic Information Systems at the Puskesmas Gondokusuman II in Yogyakarta, along with a guidebook. Method: The type of research used is Design. Research subjects were Puskesmas surveillance officers. The object of research is the process of making a digital map by collecting data obtained from coordinates of the patient. The instruments used were Interview Guidelines, Observation Checklist, Documentation Checklist, recorder, and Mobile Topographer. Results: The digital map of the distribution of dengue cases has been successfully made in accordance with the identification of needs using GIS. The map produced is based on population density, gender, and age. The designer also produced a guidebook to guide surveillance officers in making maps using the Quantum GIS program. Conclusion: Producing a map of the distribution of dengue cases in the Gondokusuman II Puskesmas working area in 2017, with the existence of a work guidebook making digital maps based on Gender, Age, and Population Density. It is recommended that surveillance officers to do mapping routinely as the purpose to make decisions in handling promotive and preventive actions for dengue cases and other infectious diseases in endemic areas.

Kata Kunci : DBD, Peta Digital, Quantum GIS, Sistem Informasi Geografis