Laporkan Masalah

Studi Genealogi Ekofeminisme Sebagai Perspektif Feminisme Gelombang Ketiga

KRISANTI ARNI D W, Dr. Abdul Gaffar Karim, S.IP, M.A

2019 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Perempuan dan alam telah lama berada pada posisi subordinan dalam kultur patriarki. Diskursus feminisme hadir sebagai bentuk perlawanan atas penindasan terstruktur dalam relasi kuasa yang dihadirkan kultur patriarki. Supremasi laki-laki yang mampu beradaptasi melalui berbagai perwujudan, tak lagi hanya menindas perempuan, namun juga entitas lain yang dipaksa berada dalam posisi subordinan dalam logika dominasi ala Barat, termasuk di dalamnya kelompok manusia termarjinalisasi dan alam non-manusia. Perspektif ekofeminisme hadir sebagai respon interseksi penindasan yang dialami perempuan serta kedua entitas lain yang disebutkan sebelumnya. Dalam perjalanan kajiannya, para ekofeminis menemukan bahwa penindasan terhadap perempuan tak hanya berhubungan dengan alam, namun juga bentuk-bentuk penindasan lain yang tercipta atas dasar logika dominasi laki-laki dan dualisme manusia/alam. Hasil analisa diskursus yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ekofeminisme berkembang sebagai perspektif yang inklusif dan mampu membuka sekat-sekat kaku yang memisahkan perspektif-perspektif perlawanan terhadap penindasan, dan menjadikan gerakan penyelamatan lingkungan serta pembebasan perempuan relevan untuk dilakukan di tengah pesatnya pertumbuhan dan kuasa rezim kapitalisme. Penelitian yang menggunakan teori genealogi ini membuktikan bahwa nilai-nilai dalam perlawanan dominasi kapitalisme patriarkal yang ada di ekofeminisme menjadikan ekefeminisme salah satu perspektif penting dalam feminisme gelombang ketiga.

Women and nature have long become the subordinate in patriarchy culture. Feminism discourse came as a counter-discourse for the structural oppresion in power relations created by the patriarchy culture. Man supremacy, which embodied in many forms, oppresed not just women, but also other entities that are forced to be in a subordinant position in the logic of Western domination, including the marginalized human groups and non-human nature. Ecofeminism perspective comes as the response of oppression intersection, experienced by women and the two other entities mentioned earlier. In the course of their studies, ecofeminists find that oppression of women is not only related to nature, but also other forms of oppression created on the basis of the logic of male domination and human / natural dualism. The result of discourse analysis conducted in this research indicate that ecofeminism develops as an inclusive perspective and is able to open stiff barriers, that long has separate every perspectives that fight oppression, and make the movement to save the environment and the liberation of women relevant to be carried out amidst the rapid growth and power of the capitalism regime. This genealogy research proves that the values in the resistance of patriarchal capitalism domination in ecofeminism, enact ecofeminism as one of the important perspectives in third wave feminism.

Kata Kunci : ekofeminisme, feminisme, feminisme gelombang ketiga/ ecofeminism, feminism, third wave feminism

  1. S1-2019-369730-abstract.pdf  
  2. S1-2019-369730-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-369730-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-369730-title.pdf