Perubahan Mata Pencaharian Rumah Tangga di Kawasan Industri Lampung (KAIL) Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan
ELSA PUSPANINGTYAS, Dr. rer. pol. Dyah Widiyastuti, S.T., M.CP.
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHIndustrialisasi di perdesaan merupakan salah satu cara dalam upaya pengembangan wilayah terutama di perdesaan. Kawasan Industri Lampung (KAIL) di Kecamatan Tanjung Bintang yang diresmikan sejak tahun 1997 secara tidak langsung memberikan dampak baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya masyarakatnya. Salah satu yang paling terlihat adalah adanya penyerapan tenaga kerja pada warga lokal. Perubahan mata pecaharian tersebut juga melalui suatu proses, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun eksternal dari kehidupan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mngidentifikasi perubahan mata pencaharian sebelum dan setelah berdirinya industri, dan yang kedua mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mata pencaharian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Informasi diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat di seluruh desa di Kecamatan Tanjung Bintang. Periode waktu yang diamati yaitu sebelum tahun 1997, tahun 2000 dan tahun 2018. Data kemudian diolah secara deskriptif dengan menggunakan tabulasi silang dan perhitungan Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan KAIL memberikan dampak yang positif terhadap perubahan mata pencaharian masyarakat Tanjung Bintang. Pada rentang waktu antara tahun 1997 dan tahun 2018, dari 155 responden terdapat 45,8% yang berubah mata pencaharian. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mata pencaharian masyarakat antara lain faktor internal berupa penghasilan responden yang kurang mencukupi, sedangkan faktor eksternal yaitu keberadaan KAIL yang menyerap tenaga kerja lokal sehingga memberikan pilihan baru dalam alternatif mata pencaharian masyarakat.
Industrialization in rural areas is one of the ways in efforts to develop regions, especially in rural areas. Lampung Industrial Estate (KAIL) in Tanjung Bintang Subdistrict, which was inaugurated since 1997, indirectly has an economic, social and cultural impact on the people. One of the most visible is the employment of local residents. The change in the eyes of the rupture also through a process, namely the factors that influence both internal and external factors of people's lives. The purpose of this study is to identify changes in livelihoods before and after the founding of the industry, and the second is to identify factors that affect changes in livelihoods. The method used in this research is quantitative descriptive using Stratified Random Sampling technique. Information was obtained through distributing questionnaires to the community in all villages in Tanjung Bintang Subdistrict. The time period observed was before 1997, 2000 and 2018. Data were then processed descriptively using cross tabulation and Chi square calculations. The results showed that the existence of KAIL had a positive impact on changes in the livelihoods of the people of Tanjung Bintang. In the span of time between 1997 and 2018, of 155 respondents there were 45.8% who changed their livelihoods. Factors that affect changes in community livelihoods include internal factors such as inadequate income of respondents, while external factors, namely the existence of KAIL that absorbs local labor so as to provide new options in alternative community livelihoods.
Kata Kunci : industri, kawasan industri, perubahan, mata pencaharian, pendapatan