Laporkan Masalah

Kebijakan Bantuan Luar Negeri dan Diplomasi Charm Offensive Cina di Kamboja

RISKA ANDRIYANI, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., MA.(IR)

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kebijakan bantuan luar negeri merupakan salah instrumen diplomasi publik yang penting bagi Cina. Dalam menjalankan diplomasinya, pemerintah Cina memanfaatkan instrumen bantuan dan investasi luar negeri, terutama di negara-negara berkembang. Di kawasan Asia Tenggara, Kamboja menjadi negara penerima bantuan dan investasi asing terbesar. Melalui bantuan luar negeri yang masif, Kamboja berkembang menjadi sekutu penting Cina di kawasan Asia Tenggara. Cina dan Kamboja memiliki hubungan timbal-balik yang menarik untuk dibahas lebih lanjut dimana Kamboja memberikan dukungan politik sebagai balasan atas bantuan dan investasi yang telah diberikan. Melalui kebijakan bantuan luar negerinya yang unik, Cina menjalankan diplomasi charm offensive, yaitu istilah yang sering digunakan untuk menyebut pemberian bantuan asing yang masif pada Kamboja. Dengan kebijakan bantuan luar negerinya, Cina berhasil menggunakan soft power-nya untuk mempengaruhi Kamboja dalam mendukung kepentingan strategisnya di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, Cina menggunakan diplomasi elit untuk mempengaruhi elit dan pemerintahan Kamboja agar memberikan dukungannya terkait proses penyelesaian sengketa maritim di Laut Cina Selatan.

Foreign aid policy is one of the important China's public diplomacy instruments. In carrying out its diplomacy, the Chinese government uses foreign aid and investment instruments, especially in developing countries. In the Southeast Asian region, Cambodia is the largest recipient of foreign aid and investment. Through massive foreign aid, Cambodia has developed into an important ally of China in the Southeast Asian region. China and Cambodia have an interesting reciprocal relations to be discussed further about how Cambodia providing political support in return for China's aid and investment. Through its unique foreign aid policy, China operates offensive charm diplomacy, a term often used to refer the China's massive aid assistance to Cambodia. With its foreign aid policy, China has successfully used its soft power to influence Cambodia in supporting its strategic interests in the Southeast Asian region. In this regard, China uses elite diplomacy to sway the Cambodian elite and government to provide their support regarding the approval process of maritime disputes in the South China Sea.

Kata Kunci : kebijakan bantuan luar negeri, Cina, Kamboja, diplomasi publik, charm offensive, elite diplomacy, soft power.

  1. S1-2019-335626-abstract.pdf  
  2. S1-2019-335626-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-335626-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-335626-title.pdf