Laporkan Masalah

HUBUNGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES DENGAN PEMBERIAN ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO 1 KOTA YOGYAKARTA

LIYA DWI OKTIKA, Dr. Fitri Haryanti,S.Kp.,M.Kes

2019 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

ABSTRAK ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi dan merupakan gold-standard bagi nutrisi dan pertumbuhan bayi. Namun, gangguan mood ringan yang biasanya sering terjadi tiga sampai lima hari setelah melahirkan yang disebut dengan postpartum blues dapat menyebabkan kegagalan dalam merangsang produksi ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui hubungan kejadian postpartum blues dengan pemberian ASI. Metode penelitian ini adalah observasional dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo 1 Kota Yogyakarta. Sampel sejumlah 44 ibu nifas dengan teknik pengambilan sampel convenience sampling. Data diperoleh dari kuisioner EPDS untuk mengetahui kejadian postpartum blues dan kuesioner pemberian ASI. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 9 responden (20,5%) mengalami postpartum blues dan mayoritas ibu memberikan ASI saja yaitu sebanyak 36 responden (81,8%). Hasil uji statistik menggunakan analisis chi square didapatkan nilai p value = 0,042 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian postpartum blues dengan pemberian ASI. Nilai OR 6,2 artinya ibu nifas yang mengalami postpartum blues memiliki risiko sebesar 6,2 kali memberikan ASI dan makanan tambahan kepada bayi (95% CI). Usia ibu (p value=0.329), paritas (p=0.448) dan riwayat persalinan (p=0.242), secara statistik tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemberian ASI

ABSTRACT Breast milk is the ideal food for babies and is a gold-standard for infant nutrition and growth. However, a mild mood disorder that usually often occurs three to five days after giving birth called postpartum blues can cause failure to stimulate milk production. The purpose of this study was to determine the relationship of postpartum blues events with breastfeeding. This method uses observational with cross sectional study design. The population take in the working area of the Puskesmas Umbulharjo 1 Yogyakarta City. Number of sampel are 44 respondents according to criteria of the sampel use convenience technique sampling. Data obtained from the EPDS questionnaire and breast milk questionnaire. The results of this study showed 9 respondents (20.5%) experienced postpartum blues and the majority of mothers only breastfed as many as 36 respondents (81.8%). Statistical test results using chi square analysis obtained p value = 0.042 <0.05 meaning that there is a significant relationship between the incidence of postpartum blues with breastfeeding. The OR value of 6.2 means that postpartum blues mothers have a risk of 6.2 times giving milk and supplementary food to infants (95% CI). Maternal age (p value = 0.329), parity (p = 0.448) and birth history (p = 0.242), statistically do not have a significant relationship with breastfeeding

Kata Kunci : Postpartum Blues,Air susu ibu,Postpartum Blues, Breast milk

  1. D4-2019-386713-abstract.pdf  
  2. D4-2019-386713-bibliography.pdf  
  3. D4-2019-386713-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2019-386713-title.pdf