Sisterhood Bond between Mariam and Laila as Seen in Khaled Hosseini's A Thousand Splendid Suns
Rr. Erika Purwa Andini, Prof. Dr. Juliasih, S.U.
2019 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISPerempuan di Afghanistan dikenal sebagai korban perang yang paling dirugikan dan telah menanggung dampak buruk kekejaman politik di tiga rezim berbeda. Kebrutalan perang itu mendevaluasi hak, status, dan posisi mereka sebagai perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persaudaraan antar perempuan pada karakter Mariam dan Laila di novel Khaled Hosseini yang berjudul A Thousand Splendid Suns. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori yang ditulis oleh Patricia Hill Collins tentang feminisme persaudaraan antar perempuan sebagai dasar untuk menganalisa apakah dua karakter tokoh wanita di novel ini memiliki kesadaran feminis yang baik sebelum membentuk solidaritas yang kuat untuk melawan diskriminasi terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga. Data yang digunakan diambil dari kata dan kalimat novel A Thousand Splendid Suns yang mengandung alur cerita dan karakterisasi (termasuk dialog dan tindakan). Hasil dari penelitan ini menunjukkan bahwa baik Mariam, maupun Laila mengalami tindak kekerasan yang brutal. Akan tetapi, mereka mampu membentuk sebuah ikatan persaudaraan antar perempuan dan mewujudkannya dalam bentuk perlawanan.
Afghan women are known as the most injured victim who have endured bad impacts of brutal war in three different political regimes at which it devalues their status, right and position as women. This research attempts to examine the sisterhood bond between Mariam and Laila in Khaled Hosseini’s A Thousand Splendid Suns. The present writer applies Patricia Hill Collins’ theory about sisterhood feminism as the basis of study to find out whether the two characters have adequate feminist consciousness which become essential factor before starting powerful bond to fight against women discrimination, mainly domestic violence. The data used in the research are taken in the forms of words containing plot structure and characterizations (including dialogue, and actions). The result of the study concludes that, both Mariam and Laila experience severe domestic violence but they are able to form sisterhood and manifest into resistance.
Kata Kunci : Afghan women, consciousness, domestic violence, sisterhood.