Laporkan Masalah

Pola Kesepadanan Struktur Informasi dalam Penerjemahan Klausa Aktif Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

NURUL PRATIWI, Dr. Adi Sutrisno, M.A.

2019 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIK

Dalam menyampaikan suatu pesan, menurut Halliday dan Matthiessen (2014), terdapat kencenderungan penutur untuk menata kata-kata, baik dengan atau tanpa sadar, berdasarkan pertimbangan informasinya hingga menjadi sekurang-kurangnya sebuah klausa bebas. Organisasi struktur informasi semacam ini juga lazim diterapkan penulis pada tulisannya. Namun, bagaimana struktur informasi yang telah diorganisasi oleh penulis dapat tetap dipertahankan kesepadanannya dalam terjemahan? Mengingat tidak ada dua bahasa yang memiliki sistem kebahasaan yang sama, terutama bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Tesis ini bertujuan untuk mengungkap pola kesepadanan struktur informasi pada penerjemahan klausa bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode padan translasional (Sudaryanto, 2015) diterapkan pada tiga novel berbahasa Inggris sebagai teks sumber (TSu) dan tiga novel terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai teks sasaran (TSa). Yang menjadi fokus analisis adalah klausa bebas aktif transitif dari TSu dan padanannya pada TSa. Selain itu, dicatat pula masing-masing konteks wacana yang meliputi klausa tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan sembilan pola kesepadanan struktur informasi, yang terdiri dari lima pola kesepadanan urgensi informasi: 1)Topikal-Subjek (tak bermarkah); 2)Topikal-Keterangan (bermarkah); 3)Interpersonal-Topikal; 4)Tekstual-Topikal; dan 5)Tekstual-Interpersonal-Topikal dan empat pola kesepadanan status informasi: 1)Kesepadanan dengan Kesejajaran Struktur; serta Kesepadanan dengan Pergeseran Struktur yang meliputi 2)Pengubahan Verba; 3)Pengubahan Diatesis; dan 4)Ekstraposisi. Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa bagaimanapun pola struktur informasi klausa dalam TSu berpotensi untuk diupayakan kesepadanannya apalagi hal ini memiliki keterkaitan dengan fungsi pengembangan wacana. Pengecualian berlaku jika pemertahanan kesepadanan struktur informasi pada klausa, terutama urgensi informasi, ternyata berdampak pada perbedaan makna pragmatik atau ketidaksinambungan dalam wacana TSa.

In conveying a message, according to Halliday and Matthiessen (2014), speakers tend to organize their words into at least an independent clause, either in conscious or inconscious way, by determining the information. This information structure based organization is commonly applied by writers in their writings as well. Yet, how does the translator preserve the equivalency of the information structure which has been organized by the writers in his/her translation? Since there are no two languages belong to single identical linguistic system, specifically English and Indonesian. This thesis aims at revealing the equivalency patterns of information structure in English clauses translation to Indonesian. To achieve the goal, a translational-identity method (Sudaryanto, 2015) was applied on each active-transitive, independent clause which was selected from three English novels as the source texts (ST) and its Indonesian equivalent which was chosen from three Indonesian-version novels as the target texts (TT). In addition, every context which support the clauses was also documented. According to the results, nine equivalency patterns of information structure were discovered in English clauses translation to Indonesian which consist of five equivalency patterns of information urgency: 1)Topical-Subject (unmarked); 2)Topical-Adjunct (marked); 3)Interpersonal-Topical; 4)Textual-Topical; and 5)Textual-Interpersonal-Topical and four equivalency patterns of information status: 1)Equivalency in Linear Structure; and Equivalency in Non-Linear Sturcture consisting of 2)Verb Change; 3)Voice Change; and 4)Extraposition. Based on this results, it can be concluded that whatever the clausal information structure patterns exists in ST, preserving the equivalency in TT are still potential since it deals with context development function. However, exceptions are acceptable if preserving equivalency patterns of information structure, specifically information urgency, might affect on different pragmatic meaning or discontinuity in TT contexts.

Kata Kunci : Struktur Informasi, Urgensi Informasi, Status Informasi, Kesepadanan, Penerjemahan, Information Structure, Information Urgency, Information Status, Equivalency, Translation

  1. S2-2019-419278-abstract.pdf  
  2. S2-2019-419278-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-419278-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-419278-title.pdf