Strategi Petani dalam Menghadapi Alih Fungsi Lahan di Kelurahan Kledungkradenan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo
CHRISTINA DEWI S, Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANDewasa ini, pemerintah sedang bergerak untuk melakukan pembangunan infrastruktur di setiap daerah. Pembangunan Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulonprogro memberikan dampak terhadap daerah sekitarnya termasuk Kabupaten Purworejo. Sebagai wilayah yang akan menopang kebutuhan dari adanya pembangunan bandar udara tersebut, Kabupaten Purworejo tentunya mulai berbenah dengan melakukan perbaikan infrastruktur. Hal tersebut juga berdampak pada perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Masyarakat pun juga mulai bermobilisasi ke daerah-daerah pinggiran kota. Mobilisasi masyarakat tentunya juga diikuti dengan adanya perkembangan permukiman. Dewasa ini, lahan pertanian dianggap kurang menguntungkan jika berada di wilayah kota maupun pinggiran kota, sehingga banyak lahan pertanian yang dialihfungsikan sebagai lahan permukiman untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada petani sebagai masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada lahan pertanian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menganalisis strategi penghidupan yang dilakukan oleh petani dalam menghadapi alih fungsi lahan di Kelurahan Kledungkradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo. Dalam penelitian ini, metode kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan strategi penghidupan yang dilakukan oleh petani untuk memenuhi kebutuhannya terkait dengan maraknya alih fungsi lahan yang menyebabkan lahan pertanian menjadi sempit. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, serta menggunakan data sekunder dengan jumlah informan 14 orang. Dinamika perkembangan wilayah dilihat sebagai transformasi wilayah. Tentunya sebuah transformasi wilayah akan memberikan dampak terhadap kondisi wilayah tersebut baik dampak positif maupun negatif. Terdapat berbagai macam karakteristik petani di Kelurahan Kledungkradenan yaitu petani pemilik, petani penggarap, petani penyewa, dan buruh tani. Transformasi wilayah di Kelurahan Kledungkradenan dinilai dapat memberikan dampak terhadap keberlangsungan hidup petani. Dampak tersebut meliputi dampak terhadap lahan pertanian, dampak sosial, dan juga dampak ekonomi. Dengan demikian, petani juga mempunyai strategi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak hanya bergantung pada bidang pertanian saja. Petani melakukan diversifikasi usaha baik on farm maupun off farm untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, pemerintah juga mempunyai peran dalam perlindungan dan pemberdayaan petani serta perlindungan lahan pertanian sebagai upaya pemberian akses kesejahteraan bagi petani. Namun, dari kelompok tani sendiri belum terdapat upaya untuk menghadapi maraknya alih fungsi lahanyang terjadi.
Nowadays, the government is moving to carry out infrastructure development in each region. The development of Yogyakarta International Airport in Kulonprogro Regency had an impact on the surrounding area including Purworejo Regency. As an area that will sustain the needs of the airport construction, Purworejo Regency certainly starts to improve by carrying out infrastructure improvements. It also impacts on the development of community economic activities. The community also began to mobilize to suburban areas. Community mobilization must also be followed by developments in settlements. Nowadays, agricultural land is considered less profitable if it is located in urban and suburban areas, so that many agricultural lands are converted as residential land to meet the needs of the community's residents. This will certainly have an impact on farmers as people who depend their lives on agricultural land. Therefore, in this research analyzing the livelihood strategies undertaken by farmers in dealing with land-use change in Kledungkradenan Village, Banyuurip Subdistrict, Purworejo Regency. In this research, a descriptive qualitative method was used to describe the livelihood strategies employed by farmers to meet their needs related to the rampant land-use change that caused agricultural land to become narrow. Data collection techniques used were observation, interviews, documentation, and using secondary data with 14 informants. The dynamics of regional development are seen as regional transformation. Certainly, a regional transformation will have an impact on the condition of the region both positive and negative impacts. There are various characteristics of farmers in Kledungkradenan Village, namely owner farmers, sharecroppers, tenant farmers, and farm labourers. The regional transformation in Kledungkradenan Village is considered to have an impact on the survival of farmers. These impacts include impacts on agricultural land, social impacts, and also economic impacts. Thus, farmers also have a strategy to meet their daily needs by not only relying on agriculture. Farmers diversify their business both on-farm and off-farm to meet their needs. Besides, the government also has a role in protecting and empowering farmers and protecting agricultural land as an effort to provide access to welfare for farmers. However, from the farmer groups themselves, there has been no attempt to deal with the rampant overtaking of functions that occur.
Kata Kunci : Strategi Penghidupan Petani, Alih Fungsi Lahan /Farmer's Livelihood Strategy, Land Conversion