Laporkan Masalah

PENGARUH POSISI RADIAL DAN UKURAN SORTIMEN TERHADAP PENYUSUNAN SKEDUL PENGERINGAN BATANG KELAPA (Cocos nucifera L.)

Ayuning Sukmawati, Tomy Listayanto, S.Hut., M.Env.Sc. Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

(Cocos nucifera L.) merupakan salah satu bahan baku sebagai substitusi kayu. Batang kelapa memiliki berat jenis berkisar 0,7 yang berpotensi dapat memenuhi pasokan bahan baku kayu terutama kayu konstruksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas batang kelapa adalah dengan pengeringan. proses penting dalam pengeringan adalah penyusunan skedul pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi radial, ukuran sortimen, berat jenis, dan penyusunan skedul pengeringan batang kelapa. Penelitian ini menggunakan sampel batang kelapa yang terdiri dari dua faktor yaitu posisi radial batang (dekat kulit, tengah, dan pusat) dan ukuran sortimen (4 cm x 6 cm x 30 cm; 5 cm x 7 cm x 30 cm; dan 4 cm x 8 cm x 30 cm) sebanyak 4 ulangan pada masing-masing faktor perlakuan. Skedul pengeringan disusun dengan menggunakan metode Terazawa yang telah dimodifikasi, yaitu pengeringan dengan menggunakan suhu 100 derajat C selama 144 jam. Parameter yang diamati antara lain berat jenis, perubahan dimensi, dan cacat perubahan bentuk (warping). Hasil penelitian dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Completely Randomized Design) yang disusun secara faktorial. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 4 variasi skedul pengeringan batang kelapa. Hasil analisis dengan metode chi square menunjukkan tidak adanya signifikansi faktor posisi radial, ukuran sortimen, dan berat jenis terhadap penyusunan skedul pengeringan. Sehingga pengeringan batang kelapa dapat dilakukan dalam satu oven yang sama dengan menggunakan skedul terpilih dengan suhu awal 47 derajat C, depresiasi bola basah 2,5 derajat C, dan suhu akhir 65 derajat C.

Coconut (Cocos nucifera L.) is one of the raw materials for wood substitution. Coconut trunks have an specific gravity of 0.7 which can meet the supply of special wood raw materials for construction. One effort to improve the quality of coconut stem is the development of the drying schedule. This study aimed to determine the relationship among of radial position, size of the sortiment, the specific gravity, and the development of coconut drying schedule. This study used sample of coconut stem consisting of two factors, including radial position of trunk (near the bark, middle, and center) and the size of the sortiment (4 cm x 6 cm x 30 cm; 5 cm x 7 cm x 30 cm; and 4 cm x 8 cm x 30 cm) with 4 replications in each treatment factor. The development of drying schedule followed Terazawa method, which is drying using a temperature of 100 degree C for 144 hours. Parameters observed included specific gravity, dimensional changes, and deformation (warping). The results of the study were analyzed using a Completely Randomized Design that was arranged factorially. Based on the research it results obtained 4 variations of coconut stem drying schedule. The results of the analysis by chi square method showed no significant relation among radial position factor, sortiment size,specific gravityto the development of the drying schedule. The coconut stem can be dried in the same oven using the selected schedule with an initial temperature of 47 degree C, depreciationof the wet bulb temperature 2.5 degree C, and a final temperature of 65 degree C.

Kata Kunci : batang kelapa, posisi radial, ukuran sortimen, skedul pengeringan, metode Terazawa;coconut stem, radial position,sortimen size, drying schedule, Terazawa method.

  1. S1-2019-379510-Bibliography.pdf  
  2. S1-2019-379510-Tableofcontent.pdf  
  3. S1-2019-379510-Title.pdf  
  4. S1-2019-382820-Abstract.pdf