Pewarisan Karakter Fenotipe Warna Bulu dan Pertumbuhan Ayam Hibrida (Gallus gallus gallus, Linnaeus 1758) Hasil Persilangan F1 Ayam Betina Kamper dan Jantan Kambro
ILZAM SHADIK MAULIDI, Prof.Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc
2019 | Skripsi | S1 BIOLOGIJumlah produksi ayam lokal pedaging nasional yang masih rendah menyebabkan diperlukannya alternatif galur ayam lokal pedaging baru. Fakultas Biologi UGM berinovasi membentuk galur ayam lokal pedaging baru yang disebut GAMA AYAM dengan menggabungkan sifat-sifat ayam pelung, broiler, dan layer secara selective breeding. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati karakter fenotipe terutama warna bulu dan pertumbuhan ayam hibrida tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persilangan selektif ayam pada kandang semi intensif di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Data yang diukur berupa data kuantitatif berupa berat ayam dan perhitungan Feed Convertion Ratio (FCR). Koleksi data kualitatif dilakukan dengan pengamatan warna bulu. Pengambilan dan pengukuran data diambil setiap minggu selama tujuh minggu. Analisis data dilakukan dengan membandingkan berat tubuh ayam hibrida, pelung, broiler dan layer pada umur nol minggu dan tujuh minggu menggunakan One Way Anova dan Tukey dengan derajat kepercayaan 95% (p kurang dari 0,05). Hasil analisis berat tubuh menunjukkan adanya beda nyata, kelompok ayam hibrida lebih tinggi terhadap ayam pelung dan layer sehingga ayam hibrida yang dihasilkan dinyatakan berhasil. Berat rata-rata ayam hibrida pada minggu ketujuh sebesar 958,20 ±16,651 gram dan FCR sebesar 1,34. Karakter fenotipe warna bulu ayam hibrida yaitu putih (qI-qi), kombinasi putih dan coklat (bercak) (qI-qi/qB-qb), blirik kombinasi hitam, putih dan coklat (qI-qi/ qE-qe+-qe/qB-qb) serta warna coklat dengan dasar bulu warna putih (qB-qb).
The low domestic production of local chicken meat production needs an alternative local chicken line. Faculty of Biology UGM innovates to produce a new breed of local chicken line called GAMA AYAM by combining the phenotype of pelung, broiler, and layer chicken with selective breeding methods. This research is to determine the phenotype character inheritance and growth of hybrid chicken. The method used in this research was crossing chickens and observing in semi intensive cage in Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT), Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Measurement of hybrid chicken included quantitative data : weight of chicken and Feed Convertion Ratio (FCR). While qualitative data is feather color. Quantitative and qualitative data measurements performed every week for seven week. Data analysis was performed by comparing the body weight of hybrid chickens, pelung, broilers and layers at zero weeks and seven weeks using One Way Anova and Tukey with 95% confidence level (p kurang dari 0.05). The result of body weight analysis showed that there was a real difference, the group of hybrid chickens was higher than that of pelung and layer chickens so that the hybrid chicken produced was declared successful. The average weight of hybrid chickens in the seventh week was 958.20 ± 16.651 grams and FCR was 1.34. The color phenotype characters of hybrid chicken feathers are white (qI-qi), a combination of white and brown (spotting) (qI-qi/qB-qb), blirik combination of black, white and brown (qI-qi/ qE-qe+-qe/qB-qb) and brown color with white feather base (qB-qb).
Kata Kunci : Pelung, Karakter fenotipe, Persilangan selektif, One Way Anova