Laporkan Masalah

STUDI GEOLOGI PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN DLINGO, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rahman Yusuf, Dr. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Pengembangan wilayah pada hakikatnya merupakan usaha dalam memanfaatkan potensi sumberdaya alam semaksimal mungkin guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dlingo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang menjadi bagian dari pengembangan Kawasan Perkotaan Yogyakarta dan merupakan kawasan strategis agrowisata. Kecamatan ini memiliki tingkat kebencanaan tertinggi kedua di Kabupaten Bantul. Kecamatan Dlingo memerlukan perencanaan wilayah yang matang dengan mengutamakan beberapa aspek berupa geologi, sesumber geologi, dan potensi bahaya geologi. Aspek geologi terdiri dari geomorfologi, litologi, dan struktur geologi. Aspek sesumber geologi terdiri dari hidrogeologi, geowisata, bahan galian, dan tanah. Sedangkan aspek bahaya geologi terdiri dari gempa bumi, gerakan massa, dan banjir. Aspek-aspek tersebut dianalisis secara deskriptif, kualitatif, semi-kuantitatif, dan komparatif. Aspek-aspek pengembangan wilayah selanjutnya ditampalkan menjadi satu peta zonasi kemampuan lahan yang terbagi atas zonasi tidak layak dikembangkan sampai zonasi cukup leluasa dikembangkan. Penilaian geosite berdasarkan nilai edukasi dan bahaya geologi dilakukan guna menunjang potensi geowisata Kecamatan Dlingo. Hasil penilaian terhadap nilai edukasi geosite Kecamatan Dlingo berada dikisaran sedang-baik dan seluruh geosite berada pada potensi bahaya geologi aman-sangat tinggi. Peta arahan pengembangan wilayah dihasilkan berdasarkan kemampuan lahan dan mengacu pada kriteria kawasan yang telah ditetapkan dalam UU RI No. 26 Tahun 2007. Arahan pengembangan wilayah pada Kecamatan Dlingo terbagi menjadi Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Rawan Bencana, Kawasan Pemukiman, Kawasan Pariwisata, Kawasan Budidaya Lain, Kawasan Sempadan Sungai, dan Kawasan Perdagangan.

Regional development is an effort to utilize the potential of natural resources as much as possible in order to improve the social welfare. Dlingo is one of the sub-districts in Bantul regency famous for agro-tourism area which is in the part of the development of Yogyakarta urban area. Dlingo sub-district has the second highest level of geological hazards in Bantul Regency. Due to those reason, Dlingo sub-district requires careful regional planning by prioritizing several aspects such as geology, geological sources, and potential geological hazards. Geological aspect consists of geomorphology, lithology, and geological structure. Geological resources aspect consists of hydrogeology, geotourism, minerals, and soil. While geological hazards aspect consists of earthquakes, mass movements and floods. These aspects are analyzed descriptively, qualitatively, semi-quantitatively, and comparatively. Regional development aspects then depicted into a map of land capability which classified the capability for further development from unsuitable to suitable. Geosite assessment based on the value of education and geological hazards has been conducted in order to support the geotourism potential in Dlingo sub-district. The assessment results of the education value of Dlingo sub-district are in the moderate-good range and all geosites are at safe-zone to high risk-zone of geological hazard. The output of this research is a recommendation map for regional development based on the capability of the land refers to UU RI No. 26 of 2007. This map consists of Dlingo sub-district which divided into Protected Forest Areas, Disaster Prone Areas, Residential Areas, Tourism Regions, Other Cultivation Areas, River Bank Areas, and Trade Areas.

Kata Kunci : Sesumber geologi, bahaya geologi, geosite, zonasi pengembangan wilayah, arahan pengembangan wilayah

  1. S1-2019-379943-abstract.pdf  
  2. S1-2019-379943-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-379943-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-379943-title.pdf