ANALISA PERBANDINGAN EFEKTIVITAS RANCANGAN DAN AKTUAL HEAT EXCHANGER AUXILIARY COOLING WATER PLTU TAMBAK LOROK

MEGALIA CANDIA PUTRI, Ir. Susanto Johanes, M.T

2019 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK MESIN

Heat exchanger auxiliary cooling water merupakan alat penukar kalor yang memilki fungsi untuk mendinginkan Auxiliary Cooling Water (ACW) yang telah digunakan untuk mendinginkan pompa-pompa, kompresor dan juga elemen dari turbin pada PLTU unit 3 UP Semarang dengan menggunakan air laut. Kemampuan heat exchanger ACW utama dalam mendinginkan air ACW tentu merupakan hal yang sangat penting dalam sistem pembangkitan, karena digunakan sebagai pendingin semua komponen dan mesin-mesin pada sistem pembangkit. Jumlah komponen atau mesin yang disuplai air ACW untuk pendinginan pada PLTU unit 3 sudah bertambah dari standar awal desain kapasitas HE ACW. Ditinjau dari kondisi operasi yang tidak sesuai operasi desain (berdasarkan manual book), auxiliary cooling water heat exchanger saat ini pemakaiannya tidak sesuai dengan gambar rancangan. Hal ini terjadi karena adanya penambahan atau penggantian komponen yang berbeda dengan rancangan awal pembangkit. Untuk itu perlu dilakukannya analisis efektivitas dari HE ACW saat ini, sehingga dapat diketahui penurunan efektivitasnya. Hasil perhitungan efektivitas rancangan dan aktual menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Pada kondisi ideal alat penukar kalor efektivitasnya sebesar 94.4 % sedangkan pada kondisi aktual sebesar 54.38 %. Komponen-komponen yang bertambah dan berganti tersebut antara lain: Air compressor, Chiller, dan Forced draft fan.

Auxiliary cooling water heat exchangers are heat exchangers that have the function of cool Auxiliary Cooling Water (ACW) which has been used to cool pumps, compressors and also elements of turbines in PLTU unit 3 UP Semarang by using seawater. While ACW is water taken from the sea and has been purified. The ability of the main ACW heat exchanger in cooling ACW is certainly a very important thing in the generation system because it is used as a coolant for all components and engines as well as a form of engine maintenance in the generating system. The number of components or machines that are supplied by ACW for cooling in the power plant unit 3 has increased from the initial standard design capacity of HE ACW. Judging from the operating conditions that are not under the design operation (based on the manual book), the auxiliary cooling water heat exchanger is currently not following the design drawings. For this reason, it is necessary to conduct an efficiency analysis of the current HE ACW, so that it can be seen as a reduction in efficiency. The results of the calculation of the design and actual efficiency show a significant difference. In ideal conditions, the heat exchanger is 94.4% while in the actual condition it is 54.38%. This happens because of the addition or replacement of components that are different from the original design of the generator. The components that increase and change include: Air compressor, Chiller, and Forced draft fan.

Kata Kunci : heat exchanger, auxiliary cooling water, efektivitas