STUDI KOMPARASI NILAI TUKAR PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI CABAI RAWIT DAN CABAI KERITING MERAH DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG

FEBRIYANI SETIANINGSIH, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D.; Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.

2019 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNIS

Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani (NTPRP) merupakan salah satu indikator penentuan tingkat kesejahteraan petani. Indikator ini memperhitungkan seluruh pendapatan yang diperoleh anggota rumah tangga tani baik dari kegiatan usahatani maupun luar usahatani. Oleh karena itu, indikator ini lebih baik dibandingkan indikator lain dalam menggambarkan tingkat kesejahteraan rumah tangga tani. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kontribusi pendapatan kotor usahatani cabai dari rumah tangga petani cabai rawit dan cabai keriting merah terhadap pendapatan usahatani tanaman semusim; (2) Membandingkan kesejahteraan rumah tangga petani cabai rawit dan cabai keriting merah dari perhitungan NTPRP berdasarkan jenis rumah tangga dan kelompok luas lahan yang dikelola; (3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap NTPRP cabai rawit dan cabai keriting merah. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling, sedangkan sampel responden ditentukan secara purposive sampling sejumlah 30 rumah tangga petani cabai rawit dan 30 rumah tangga petani cabai keriting merah. Metode analisis yang digunakan adalah uji independent sample t test¸ uji LSD, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kontribusi pendapatan kotor usahatani cabai terhadap pendapatan kotor usahatani semusim pada rumah tangga petani cabai rawit lebih tinggi dibandingkan cabai keriting merah; (2) Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani cabai rawit dan cabai keriting merah tidak berbeda, namun NTPRP meningkat seiring dengan peningkatan luas lahan yang dikelola; (3) NTPRP dipengaruhi secara positif oleh luas lahan dan jumlah anggota keluarga yang bekerja serta dipengaruhi secara negatif oleh harga pupuk kandang ayam dan jumlah tanggungan keluarga.

The Farm Household Income Exchange Rates (FHIER) is an indicator that determining the level of farm hpusehold welfare. This indicator takes into account all the income earned by members of farm households both from farming and non farming activities. Then, this indicator is better than others to describe the farm household walfare. This study aims to: (1) Determine the gross income contribution of chilli farming (cayenne pepper and red curly chilli farming) to the income of annual crop farming; (2) Compare the farm household walfare (cayenne pepper and red curly chilli farming) from FHIER based on the type of farm commodity and the area of land cultivated; (3) Identify factors affecting FHIER cayenne pepper and red curly chili. The location of the study was determined by the purposive sampling method, while the sample of respondents was determined by purposive sampling of 30 households of cayenne pepper farmers and 30 households of red curly pepper farmers. The analytical method used is the independent sample t test¸ LSD test, and multiple linear regression analysis. The results showed: (1) The contribution of chili farming gross income to annual gross farm income in the household of cayenne papper farming was higher than red curly chili; (2) The level of household welfare of cayenne pepper and red curly chili farming is not different, FHIER increased along with the increase in land area cultivated; (3) FHIER is positively influenced by the area of land and the number of working family members and negatively affected by the price of chicken manure and the number of family member.

Kata Kunci : kesejahteraan, rumah tangga tani, cabai, NTPRP