Laporkan Masalah

Policy Entrepreneur: Mengagendakan Daerah Mendapat Kontribusi Perusahaan

SAFRINA WINARNI, Longgina Novadona Bayo, S.IP., M.A

2019 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan interaksi yang terjadi dalam proses agenda setting Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kulon Progo, yaitu kebijakan yang mengatur tentang kewajiban bagi perusahaan untuk ikut serta dalam kegiatan pengentasan kemiskinan melalui kegiatan sosial kepada masyarakat, dalam bentuk Bedah Rumah dan One Village One Sister Company. Diinisiasi oleh Bupati, teori multiple stream framework digunakan untuk mengetahui peran seorang policy entrepreneur dan interaksinya dengan aktor harus menjalankan kebijakan tersebut, yaitu pihak swasta (perusahaan). Penelitian kualitatif melalui metode wawancara dengan narasumber yang terlibat dilakukan untuk mengumpulkan data yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jendela kebijakan terbuka ketika terjadi pergantian kepemimpinan di Kulon Progo. Peran Hasto Wardoyo sebagai bupati sekaligus seorang policy entrepreneur membuatnya menjadi aktor dominan dipengaruhi oleh modal politik yang dimiliki, aspek personal seperti cara berkomunikasi, popularitas, dan pengalaman. Corak birokrasi yang hierarkis bukan lagi sebagai faktor yang paling mempengaruhi pembuatan kebijkan. Hasto muncul sebagai aktor yang tidak hanya memainkan perannya sebagai seorang birokrat melainkan juga sebagai pengusaha kebijakan (policy entrepreneur) khususnya ketika berhadapan dengan pihak perusahaan di Kulon Progo. Kemampuan untuk memposisikan diri pada setiap keadaan membuat kebijakan yang diinisiasi mendapat dukungan dan dapat dilaksanakan.

This research intends to explain the interactions that occur in the agenda-setting process of the Corporate Social Responsibility Policy in Kulon Progo, which is a policy that regulates the obligation for companies to participate in poverty alleviation activities through social activities to the community, in the form of "Bedah Rumah" and " One Village One Sister Company ". Initiated by the Regent, the multiple stream framework theory is used to find out the role of a policy entrepreneur and his interactions with the private sector (company). Qualitative research through interviews was conducted to gather relevant data. The results of this study indicate that the policy window is open when there is a change of leadership in Kulon Progo. Hasto Wardoyo's role as a regent as well as a policy entrepreneur makes him a dominant actor influenced by political capital, personal aspects such as how to communicate, popularity, and experience. Hierarchical bureaucratic style is no longer the most influential factor in policy making. Hasto emerged as an actor who not only played his role as a bureaucrat but also as a policy entrepreneur, especially when dealing with companies in Kulon Progo. The ability to position himself in every situation makes the initiated policy have support and can be implemented.

Kata Kunci : Policy Entrepreneur, Policy Window, Bedah Rumah, dan Kulon Progo

  1. S1-2019-384284-abstract.pdf  
  2. S1-2019-384284-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-384284-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-384284-title.pdf