ANALISIS PENERAPAN DAN PERKEMBANGAN PRAKTIK-PRAKTIK AKUNTANSI MANAJEMEN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KABUPATEN SLEMAN

Dinda Rosiana Hadi, Amanda Acintya, S.E., M.Sc

2019 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang penting dalam perekonomian suatu negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan Praktik-Praktik Akuntansi Manajemen (PAM) tradisional dan modern oleh UMKM di Kabupaten Sleman. Penelitian ini melakukan survei langsung terhadap 34 UMKM di Kabupaten Sleman. Hasil survei dianalisis menggunakan statistika deskriptif dan analisis klaster. Temuan penelitian menunjukkan bahwa PAM tradisional masih banyak digunakan oleh UMKM. Praktik tersebut diantaranya yaitu standard costing, analisis profitabilitas produk, evaluasi kinerja berdasarkan keuangan, dan penggunaan absorption costing dan variable costing. Praktik Akuntansi Manajemen modern seperti Activity Based Costing dan Economic Value Added masih belum banyak digunakan. Alasan terbanyak mengapa suatu PAM tertentu tidak diterapkan adalah responden tidak memahami praktik akuntansi tersebut, menganggap praktik tersebut tidak tepat untuk diterapkan, dan kompleks. Hasil analisis klaster yang dilakukan menunjukkan bahwa perkembangan penggunaan PAM oleh UMKM di Kabupaten Sleman tidak selaras tahap evolusi akuntansi manajemen menurut International Federation of Accountants (IFAC). Selain itu, analisis klaster yang dilakukan juga menemukan bahwa sebagian besar UMKM memiliki tingkat penerapan PAM yang rendah.

Small and Medium Enterprises (SMEs) plays an important role for the nation's economic. The goal of this study is to analyze the use of Management Accounting Practices (MAPs) among SMEs in Sleman Regency. This study held a direct survey to 34 SMEs in Sleman Regency. The result was analyzed using descriptive statistics and cluster analysis. The findings revealed that traditional MAPs such as standard costing, product profitability analysis, financial-based performance evaluation, absorption costing and variable costing are largely used by SMEs. On the opposite, the use of modern MAPs such as Activity Based Costing and Economic Value Added were considerably small. Particular MAPs were not used by respondents mainly because the lack of understandability of those practices, the MAPs were not suitable to be implemented, or the MAPs considered complex. Cluster Analysis showed that the development of MAPs in the SMEs did not agree with the management accounting's evolution concept by International Federation of Accountants (IFAC). Furthermore, cluster analysis found that most of the SMEs had a low implementation of MAPs.

Kata Kunci : UMKM, Akuntansi Manajemen Tradisional, Akuntansi Manajemen Modern, Analisis Klaster