Laporkan Masalah

Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Berdasarkan Karakteristik Sosiodemografi dan Tingkat Kemandirian di Kabupaten Sleman

ELVA ZAKIYATUL F, Ibu Dr. Tri Winarni Soenarto Putri, SU

2019 | Tesis | MAGISTER PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Melonjaknya Umur Harapan Hidup (UHH) lanjut usia dapat mengakibatkan melonjaknya populasi lanjut usia di Indonesia. Melonjaknya populasi lansia dan Umur Harapan Hidup (UHH) tersebut diiringi dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh lansia yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia seperti kesehatan fisik dan mental. Baik atau buruknya kualitas kesehatan fisik dan mental lansia dapat dilihat berdasarkan sosiodemografi dan kemandirian lansia. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman karena daerah tersebut memiliki Umur Harapan Hidup (UHH) tertinggi di Propinsi DIY. Responden dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang berumur di atas 60 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup lansia berdasarkan sosiodemografi (jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan) dan tingkat kemandirian (kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas pribadinya dan kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas di lingkungan sekitarnya). Selain itu, terdapat dua komponen kualitas hidup lansia yang diteliti yaitu kesehatan fisik lansia atau PCS (Physical Component Summary) dan kesehatan mental lansia atau MCS (Mental Component Summary). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan jenis penelitian deskripsi dengan teknik pengambilan sampel secara nonprobabilitas (nonprobability sampling design). Peneliti mengambil 20% sampel secara random dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman dan menghasilkan 111 sampel. Untuk melihat perbedaan kualitas hidup lansia berdasarkan sosiodemografi dan tingkat kemandirian, penelitian ini menggunakan alat ukur ADL (Activities of Daily Living), IADL (Instrumen Activity Daily Living) dan SF-12 (Short Form 12) untuk mendapatkan data kuantitatif. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan univariat untuk melihat frekuensi dari semua variabel yang diteliti dan bivariat dengan menggunakan uji analisis statistik chi square dan pengelolahan data menggunakan bantuan SPSS versi 20 dengan resiko kesalahan dari nilai taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat mengetahui perbedaan variabel terikat (dependen) berdasarkan variabel bebas (independen). Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas kesehatan fisik dan mental yang baik atau buruk berdasarkan jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, penghasilan dan kemandirian lansia dalam melakukan aktifitas pribadinya. Kemudian, terdapat perbedaan signifikan kualitas kesehatan fisik berdasarkan pekerjaan dan kemandirian lansia dalam melakukan aktifitas di lingkungannya. Namun tidak terdapat perbedaan signifikan pada kualitas kesehatan mental lansia.

The erderly population of Indonesia is increasing as the age of life expectancy (UHH) increasing. This increasing is followed by problems faced by the elderly that can affect the quality of life of the elderly such as physical and mental health. Its quality can be seen based on sociodemography and independence of the elderly. This research was conducted in Sleman Regency because the area has the highest Life Expectancy (UHH) in DIY Province. Respondents in this study were elderly people over the age of 60 years. The objectives of this research is to determine difference in the quality of life of older people based on sociodemographic (gender, marital status, education, employment and income) and independence (independence of the elderly in carrying out their personal activities and independence of the elderly in carrying out activities in the surrounding environment). In addition, there are two components of the elderly life quality that be studied, they are Physical Component Summary and Mental Component Summary. This research is quantitative research that uses a description research type with non-probability sampling design. The researcher took 20% of the samples randomly from each sub-district in Sleman Regency and produced 111 samples. To see the influence of sociodemography and independence of the elderly to the quality of elderly physical and mental health uses ADL (Activities of Daily Living), IADL (Daily Living Activity Instrument) and SF-12 (Short Form 12) in measuring instruments to obtain quantitative data. The results of the study were analyzed with univariate method to see the frequency of all the variables that be studied and bivariate method using chi square statistical analysis test and data management using SPSS version 20 with the error risk of significance level 5%. So that, it can determine the effect of the independent variable to the dependent variable. The results of this research is no differences in the quality of physical and mental health based on sex, marital status, education, income and the independence of the elderly in carrying out their personal activities. And than, there are significant differences in physical health quality based on the work and independence of the elderly in carrying out activities in their environment. But there was no significant difference in the quality of mental health in the elderly.

Kata Kunci : Sosiodemografi, Kemandirian lansia, Kualitas hidup, ADL, IADL dan SF-1

  1. S2-2013-320333-abstract.pdf  
  2. S2-2013-320333-bibliography.pdf  
  3. S2-2013-320333-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2013-320333-title.pdf  
  5. S2-2019-419100-abstract.pdf  
  6. S2-2019-419100-bibliography.pdf  
  7. S2-2019-419100-tableofcontent.pdf  
  8. S2-2019-419100-title.pdf