Laporkan Masalah

Analisis Komparasi Efisiensi, Kualitas Aset dan Stabilitas Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia Untuk Periode 2010-2018

RENDRA ARIEF HIDAYAT, Prof. Dr. Slamet Sugiri, MBA

2019 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan performa bank syariah dan bank konvensional periode 2010-2018. Performa keuangan sendiri dilihat dari 3 aspek yaitu efisiensi, kualitas aset dan stabilitas. Berdasarkan penelitian empiris sebelumnya, indikator yang dipakai untuk mengukur efisiensi adalah BOPO, kualitas aset dengan NPF (bank syariah) dan NPL (bank konvensional) serta stabilitas dengan Z Score. Penelitian ini dilakukan pada bank syariah dan bank konvensional pada periode 2010-2018 dan menggunakan data sekunder. Sampel yang digunakan dipilih dengan purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dikumpulkan dan dipublikasikan melalui website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) www.ojk.go.id, database Osiris, dan website masing-masing bank yang dijadikan sampel penelitian serta menggunakan uji statistik two different test statistical techniques average (independent sample test). Hasil penelitian empiris sebelumnya menunjukan bahwa bank syariah memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional pada masa krisis. Sementara, data World Islamic Banking Competitiveness Report pada tahun 2016 menyebutkan bahwa bank syariah berkembang lebih pesat dibandingkan dengan bank konvensional pada periode pasca krisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perkembangan pesat bank syariah dibandingkan dengan bank konvensional pada periode pasca krisis ternyata diikuti oleh konsistensi performa (lebih baik daripada bank konvensional) seperti yang telah ditunjukan pada periode krisis. Terdapat beberapa alasan sehubungan dengan hal ini seperti agresivitas penyaluran kredit oleh bank konvensional yang berlebihan, prinsip profit and loss sharing yang menciptakan tranparansi antar pihak serta transaksi berbasis modal (based on capital) sehingga pembiayaan yang telah kelur memiliki back up aset yang riil. Oleh karena itu, sistem Syariah merupakan alternatif dari sistem konvensional yang ada karena adanya prinsip keadilan dan Falah merupakan pilar esensial dalam sistem perbankan Syariah.

This paper examines the comparative performance of sharia banks and conventional banks for the period 2010-2018. Financial performance itself is seen from 3 aspects, namely efficiency, asset quality and stability. Based on previous empirical research, the indicators used to measure efficiency are BOPO, asset quality with NPF (sharia banks) and NPL (conventional banks) and stability with Z scores. This research was conducted at sharia banks and conventional banks in the period 2010-2018 and used secondary data. The sample used was selected by purposive sampling. The data used in this study were obtained from financial statements collected and published through the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) website www.ojk.go.id, the Osiris database, and the website of each bank that was used as a research sample and tested using two different statistical techniques average (independent sample test). The results of previous empirical studies show that sharia banks have better performance compared to conventional banks in times of crisis. Meanwhile, data from the World Islamic Banking Competitiveness Report in 2016 stated that sharia banks are developing more rapidly compared to conventional banks in the post-crisis period. The results of this study indicate that the rapid development of sharia banks compared to conventional banks in the post-crisis period was apparently followed by consistency of performance (better than conventional banks) as shown in the crisis period. There are several reasons in this regard such as excessive aggressiveness in lending by conventional banks, the principle of profit and loss sharing that creates transparency between parties and capital based transactions so that financing has a real back up of assets. Therefore, the sharia system is an alternative to the existing conventional system because of the principle of justice and Falah is an essential pillar in the sharia banking system.

Kata Kunci : efisiensi, kualitas aset, stabilitas, bank syariah, bank konvensional/efficiency, asset quality, stability, Sharia banks, Conventional banks

  1. S2-2019-421999-abstract.pdf  
  2. S2-2019-421999-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-421999-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-421999-title.pdf