Remitansi dan Nilai Tukar di ASEAN-5
FITRA PRASAPAWIDYA P, Amirullah Setya Hardi, Cand. Oecon., Ph.D.
2019 | Tesis | MAGISTER SAINS ILMU EKONOMIRemitansi merupakan salah satu dari bentuk aliran modal yang masuk ke dalam suatu negara dan didapatkan oleh para tenaga kerja yang bekerja di luar negeri serta memiliki bentuk mata uang sesuai negara dimana tenaga kerja tersebut bekerja. Remitansi sendiri memiliki dua sisi, yang mana berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi tetapi juga dapat menimbulkan inflasi. Dalam hubungannya dengan nilai tukar, remitansi memiliki 2 hasil yang berbeda dari telaah literatur yang ada. Maka dalam penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh remitansi terhadap nilai tukar di ASEAN-5 serta bagaimana kebijakan yang ada di sekitar remitansi itu sendiri. Penelitian ini menggunakan data panel dan metode fixed effect. Kelima negara yang menjadi objek penelitian adalah Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remitansi berpengaruh negatif terhadap nilai tukar atau menyebabkan nilai tukar terdepresiasi. Beberapa hal yang bisa menyebabkan pengaruh remitansi yang kurang sesuai yaitu akibat adanya perhitungan yang tidak tepat pada remitansi dikarenakan oleh tenaga kerja ilegal, adanya bauran nilai tukar yang berbeda-beda sehingga pengaruhnya tidak bisa dilihat secara langsung, dan terdapat lingkungan regulasi pada remitansi yang cenderung ketat. Untuk itu diperlukan adanya dorongan dari pemerintah agar masyarakat mau dan mampu menjadi tenaga ahli di negara-negara maju sehingga bentuk remitansi yang masuk berupa mata uang asing yang utama yaitu dollar dan memunculkan regulasi yang kuat dan memudahkan bagi tenaga kerja agar penyerapan remitansi lebih efisien dan berpengaruh bagi negara.
Remittance is one form of capital flow into a country and is obtained by workers who work abroad and has a currency in accordance with the country where the worker is working. Remittance itself has two sides, which have a positive effect on economic growth but can also cause inflation. In relation to exchange rates, remittances have 2 different results from the review of existing literature. So in this study, the researcher wants to see how the effect of remittances on the exchange rate in ASEAN-5 as well as how the policies that exist around the remittance itself. This research uses panel data and fixed effect methods. The five countries that are the object of research are Indonesia, the Philippines, Vietnam, Thailand, and Malaysia. The results showed that remittances negatively affect the exchange rate or cause the exchange rate to depreciate. Some things that can cause the improper effect of remittance are due to an incorrect calculation of remittance because of illegal labor, a mixed exchange rate mix so that the effect cannot be seen directly, and there is a regulatory environment on remittances that tends to be too tight. For these reasons, there is a need for encouragement from the government so that people are willing and able to become experts in developed countries so that the form of remittances in will become a feature of the main foreign currency which is dollar and raises strong regulations and makes it easier for workers so that the absorption of remittances is more efficient and influential for the country.
Kata Kunci : Remitansi, Nilai Tukar, Fixed Effect, ASEAN-5