Peran Subjek dalam Pemikiran Transformatif Kuntowijoyo Menurut Perspektif Hans-Georg Gadamer

M. RODINAL KHAIR K, Dr. Rizal Mustansyir

2019 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Penelitian yang berjudul Peran Subjek dalam Pemikiran Transformatif Kuntowijoyo menurut Perspektif Hans-Georg Gadamer ini pada dasarnya berangkat dari permasalahan kekinian umat Islam yaitu kejumudan, di mana terjadinya jarak antara teologi dengan realitas sosial yang berdampak pada kemerosotan intelektual umat di dalam menyikapi permasalahan dinamika sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan sejauh mana subjek berperan di dalam membangun dasar pengetahuan profetik di dalam mewujudkan transformasi sosial profetik. Penelitian ini menggunakan model pendekatan historis-faktual mengenai tokoh dengan unsur metodis: interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi intern, holistika, kesinambungan historis, idealisasi, komparasi, heuristika, bahasa inklusif dan analogal, deskripsi, metode khusus, dan refleksi probadi peneliti. Adapun hasil penelitian ini yaitu terdapat peran subjek yang sangat signifikan di dalam proses pembentukan kesadaran sejarah. Kesadaran sejarah sangat penting di dalam membangun paradigma Islam yang menggerakkan transformasi intelektual subjek. Selanjutnya, transformasi intelektual subjek menjadi prasyarat tercapainya transformasi sosial profetik. Bertitiktolak pada tiga komponen penting dalam hermeneutika dialektis Gadamer, maka subjek di dalam membangun epistemologi profetik yang menggerakkannya di dalam transformasi sosial selalu terikat dengan kebudayaannya. Hal itu adalah konsekuensi dari keberadaannya di dunia sebagai makhluk yang menyejarah. Di samping itu ia juga menyejarah, dan melakukan peleburan horizon (fusi horizon), yaitu horizonnya pada setiap babak sejarah dan horizon subjek yang lain. Oleh sebab itu, bertitiktolak dari epistemologi profetik yang mendialektikakan wahyu dengan akal manusia, maka transformasi sosial profetik dapat dicapai.

The research entitled "The Role of Subjects in Kuntowijoyo's Transformative Thought according to the Hans-Georg Gadamer Perspective" departs from the contemporary problem of Muslims, namely stagnation (jumud), where the distance between theology and social reality has an impact on the deterioration of the ummah in addressing social dynamics issues. The purpose of this study is to discover the extent to which subjects play a role in building a prophetic knowledge base in realizing prophetic social transformation. This study uses a historical-factual approach model of figures with methodical elements: interpretation, induction and deduction, internal coherence, holistic, historical continuity, idealization, comparison, heuristics, inclusive and analogous language, description, unique methods, and personal reflection of researchers. The results of this study are that there is a very significant subject role in the process of forming historical awareness. Historical awareness is essential in building the Islamic paradigm that drives the intellectual transformation of the subject. Furthermore, subject intellectual transformation becomes a prerequisite for achieving prophetic social transformation. Based on three essential components in Gadamer's dialectical hermeneutics, the subject in developing a prophetic epistemology that drives it in social transformation is always bound by its culture. That is a consequence of its existence in the world as a historical being. He also made history and fused the horizon (fusion horizon), that is, the horizon at each historical stage and other subject horizons. Therefore, starting from prophetic epistemology - which detects revelations (the Qur'an and Hadith) with human reason - the prophetic social transformation can be achieved.

Kata Kunci : Bildung, menyejarah, fusi horizon, paradigma Islam, strukturalisme transendental, transformasi sosial profetik/ Bildung, historicity, fusion horizon, Islamic paradigm, transcendental structuralism, prophetic sosial transformation.