Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Pekerja Sektor Informal Untuk Menjadi Peserta JKN Mandiri di Kabupaten Banyumas

ADHINDA NUR PRATIVI, Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt, M.Kes

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang : Target Indonesia untuk mencapai Universal Health Coverage/ Cakupan Jaminan Semesta pada tahun 2019 sebanyak 95% masyarakat Indonesia sudah terlindungi oleh jaminan kesehatan. Akan tetapi hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan. Masyarakat yang belum terlindungi jaminan kesehatan tersebut sebagian besar adalah masyarakat pekerja sektor informal yang menjadi target perluasan kepesertaan mandiri PBPU BPJS Kesehatan. Karakteristik pekerja sektor informal adalah mereka tidak memiliki penghasilan tetap serta bukan merupakan sasaran program bantuan iuran oleh pemerintah (PBI). Namun umumnya kelompok ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar iuran jaminan kesehatan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan masyarakat pekerja sektor informal untuk mengikuti program JKN. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menggunakan data primer yang diperoleh dengan wawancara mendalam dan kuesioner, yang bertujuan untuk menganalisis apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan masyarakat pekerja sektor informal untuk menjadi peserta JKN mandiri di Kabupaten Banyumas. Hasil : Informan penelitian mempunyai persepsi yang positif atas program JKN. Namun, pengetahuan mengenai program JKN baik mengenai manfaat, prosedur, hak dan kewajiban sebagai peserta kurang dipahami oleh informan. Sumber informasi mengenai JKN pun sangat terbatas, kebanyakan sumber informasinya adalah keluarga, teman ataupun tetangga dan sedikit dari media televisi. Faktor yang paling mempengaruhi kemauan informan menunda mendaftarkan diri peserta mandiri PBPU JKN adalah kemampuan membayar premi JKN, serta masih kurangnya pengetahuan mengenai manfaat jaminan kesehatan, sehingga menganggap bahwa jika belum memerlukan biaya pengobatan yang besar belum memerlukan mendaftar menjadi peserta. Selain itu, belum efektifnya juga sistem pendataan peserta yang berhak mendapatkan bantuan iuran (PBI) JKN, sehingga mengakibatkan bantuan yang salah sasaran. Kesimpulan: Secara keseluruhan informan menunjukkan persepsi positif atas program JKN dan menginginkan menjadi peserta program JKN. Namun diperlukan factor pendorong yang lebih kuat agar keinginan tersebut diwujudkan dalam aksi nyata, salah satunya dengan lebih ditingkatkannya sosialisasi mengenai program JKN dan fasilitas yang lebih memudahkan peserta dalam menjangkau pelayanan BPJS Kesehatan. Kata kunci : JKN, perluasan kepesertaan, pekerja sektor informal, ATP, WTP.

ABSTRACT Backround: In order to achieve Universal Health Coverage (UHC), in 2019 as much as 95% of Indonesian people should be protected by health insurance. However, until now there are still many people who uncovered by any health insurance scheme. Most of the people who have not been protected by health insurance scheme are informal sector workers who are targeted by BPJS Health independent participants for membership expansion. The characteristics of informal sector workers is, they are not get a fixed income (salary) and not the target of a beneficiaries of health insurance contributions that paid by the government. But generally this group actually has the ability to set aside a portion of its income to pay health insurance contributions. Objective: This study aims to analyze what factors influence the willingness of the informal sector workers to take part in the National Health Insurance (JKN) program. Research Methods: This study is a qualitative study with a case study approach, using primary data obtained by in-depth interviews and questionnaires, which aims to analyze what factors influence the willingness of informal sector workers to become independent National Health Insurance (JKN) participants in Banyumas District. Results: Research informants had a positive perception of theNHI scheme. But the knowledge of NHI scheme regarding benefits, procedures, rights and obligations as participants was poorly understood by the informants. The source of information about NHI is very limited, most of the sources of information are family, friends or neighbors and little from television media. The factors that most influenced the willingness of informants to delay registering themselves as NHI independent participants were the ability to pay premiums fee, as well as the lack of knowledge about health insurance benefits, so that if they did not require a large medical fee they did not need to register as participants. The effectiveness of the data collection system for participants who are entitled to government contribution assistance (PBI) has resulted in assistance being misdirected. Conclusion: Overall the informants showed positive perceptions of the NHI scheme and wanted to become NHI scheme participants. But a stronger driving factor is needed so that this desire is realized in real action, one of which is by further raising awareness about the NHI scheme and facilitation which makes it easier for participants to reach BPJS Health services. Keywords: JKN, Expansion of Participation, Informal Sector Workers, ATP, WTP

Kata Kunci : JKN, perluasan kepesertaan, pekerja sektor informal, ATP, WTP.