Pengujian Adaptive Market Hypothesis (AMH): Studi Empiris pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45

MOHAMMAD IQBAL FAWZI, Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A

2019 | Skripsi | S1 MANAJEMEN

Adaptive Market Hypothesis (AMH) merupakan salah satu konsep baru dalam menguji efisiensi pasar modal dengan mengikutsertakan pendekatan prinsip evolusi. AMH menyatakan bahwa terdapat pola pasar adaptif dalam efisiensi suatu pasar modal. AMH merupakan alternatif konsep untuk mengakomodasi berbagai kritik atas teori efisiensi pasar sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efisiensi bentuk lemah pada Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan konsep AMH. Sampel yang digunakan untuk merepresentasikan BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks LQ45 selama periode 2008 hingga 2018 dengan data harga penutupan harian. Data harian IHSG dan LQ45 diolah menggunakan metode rolling window. Data bulanan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS digunakan sebagai proksi kondisi pasar. Model yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bentuk lemah indeks adalah autoregresi tingkat pertama atau disingkat AR (1). Sementara itu, model yang digunakan untuk mengukur pengaruh kondisi pasar terhadap tingkat efisiensi adalah regresi linier berganda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa IHSG dan LQ45 selama periode 2008 hingga 2018 telah efisien dalam bentuk lemah dengan tingkat efisiensi yang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Kemudian, tingkat suku bunga BI dan nilai tukar rupiah terhadap dolar berpengaruh terhadap tingkat efisiensi IHSG dan LQ45. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pola pasar adaptif pada BEI.

Adaptive Market Hypothesis (AMH) is one of the new concept in testing market efficiency by incorporating evolutionary principle approach. AMH states that there is an adaptive market pattern in the efficiency of capital market. AMH is an alternative concept to accomodate various criticism of the previous theory of market efficiency. This study aims to examine weak form efficiency in Indonesia Stock Exchange (BEI) using the AMH concept. The sample used to represent IDX is Composite Stock Price Index (IHSG) and LQ45 index during period 2008 until 2018 with daily closing price data. Daily data of IHSG and LQ45 are processed using rolling window method. Monthly data of Bank Indonesia (BI) interest rate and exchange rate of US dollar to Indonesian rupiah used as proxy for market conditions. The model used to measure weak form market efficiency of the index is first level of autoregression or abbreviated as AR (1). Meanwhile, the model used to measure the effect of market condition on level of efficiency is multiple linear regression The findings of the study indicate that the IHSG dan LQ45 during the period 2008 until 2018 have been efficient in weak form with level of efficiency fluctuate over time. The, the BI interest rate and the exchange rate of US dollar to Indonesian rupiah affect the level of efficiency of IHSG and LQ45. This shows that there is an adaptive market pattern on BEI.

Kata Kunci : Adaptive market hypothesis, IHSG, LQ45, Tingkat suku bunga BI, Nilai tukar, Autoregresi